Sambil main kartu mereka ngobrol Ini kebiasaan yang dilakukan setiap selesai jam kantor menjelang maghrib. Kebiasaan ini muncul sejak Aldo bergabung di kantor ini dua bulan yang lalu. Posisi kantor ini adalah di area ruko blok paling dalam kompleks dan berada di paling ujung deretan ruko Kali ini mereka minum banyak sekali tidak seperti biasanya. Mereka membahas THR untuk lebaran yang belum diberikan dari perusahaan Padahal lebaran tinggal seminggu lagi Maka itu banyak karyawan yang kerja bermalas-malasan Aldo membawa pengaruh buruk bagi karyawan kantor.
Dia sangat genit sering menggoda teman kantor wanita Bahkan sering menggoda Ester manajer finance yang sudah bersuami Kelakuannya ini selalu memancing keluar sifat jelek yang dimiliki karyawan kelas bawah. Seperti supir tukang, dan OB Contohnya adalah pak Sawan bapak yang memiliki lima anak ini matanya sering jelalatan jika melihat karyawan wanita di kantor ini. Tapi tidak berani macam-macam Sama halnya dengan Rico dan pak Beben kecuali Jodi yang paling muda di antara mereka karena Jodi orang yang polos.
Bahkan Jodi sebenarnya bisa dibilang agak terbelakang mentalnya dia bekerja di perusahaan ini dibantu oleh bu Meliana Di samping karena orang tuanya yang bekerja sebagai pembantu di rumah bu Meliana. Ketika jam menunjukkan pukul tujuh malam masih ada beberapa karyawan wanita yang baru keluar kantor mau pulang Mereka adalah Linda dan Ester. Sehabis lembur mengurus pem bayaran supplier Ester saat itu mengenakan kemeja putih tipis bermotif garis-garis hitam vertikal BH nya yang ber warna hitam cukup menerawang.
Dengan bawahan rok cokelat di atas lutut terlihat sangat seksi sekali wajahnya juga lumayan manis seperti Mona Ratuliu Berbeda dengan Linda dia mengenakan kemeja hitam polos anggun dengan bawahan rok putih ketat. Sehingga dari luar tampak garis celana dalamnya cukup jelas tercetak Linda orangnya tegas dan pendiam wajah dan posturnya kurang lebih mirip artis. Jaman dulu yang bernama Ida Iasha waktu muda Mata pak Sawan hampir tidak berkedip memandang tubuh dua wanita ini dari atas sampai kaki.
“Hi cewe cantik baru pulang yaa” goda Aldo yang diiringi tawa lainnya Ester memang terkenal ramah dan baik hati dia tersenyum manis “iya nih yuk duluan yaa” jawabnya sambil berjalan meng ikuti Linda. Sementara Linda tidak menghiraukan terus berjalan menuju mobilnya yang diparkir persis di seberang kantor Jarang ada yang berani menggoda Linda selain orangnya tegas dan disegani. Juga karena keluarga Linda memiliki latar belakang militer Pamannya anggota aktif koppasus dengan pangkat kolonel dan ayahnya sendiri pensiunan.
Perwira tinggi yang memiliki simbol pangkat bintang dua Di lantai atas masih ada beberapa karya wan yang lembur hanya sekitar empat orang termasuk bu Meliana Pak Kevin suami bu Meliana. Selaku direktur perusahaan sedang berada di luar negeri untuk kepentingan bisnis Pak Kevin terkenal kasar dan galak sering memarahi bawahan tanpa melihat tempat dan waktu. Tiba-tiba hp Rico ber bunyi rupanya bu Meliana mencari keberadaannya dengan nada marah di telepon Segera saja Rico bangkit berdiri menuju lantai dua.
Tidak lama kemudian Beny dan Aldo pun dipanggil ke ruang bu Meliana Karena ada proyek yang bermasalah mereka bertiga dimaki oleh bu Meliana Diruangan itu mereka bertiga tertunduk berjejer menerima omelan sang ratu. Rico paling sering diomeli karena sering telat mengantar dokumen penting terutama yang menyangkut tender Rico sering tidak becus dalam bekerja. Orangnya pemalas dan sering nonton video porno setiap kesempatan Kata-kata bu Meliana cukup kasar dan menying gung perasaan sehingga tidak jarang karyawan wanita yang dimarahi sampai menangis.
Rico yang sering Agen BandarQ Online dimarahi oleh bu Meliana menyimpan dendam karena merasa sakit hati Kalau Beny kesal dengan bu Meliana karena pembayaran uang belanja material sulit diberikan sehingga Beny sering diteror supplier. Bahkan kadang Beny beberapa kali menombok untuk membayar supplier Setelah selesai marah bu Meliana diam mengatur nafas wajahnya merah padam dadanya kembang kempis. Suasana mendadak hening hanya terdengar nafas bu Meliana yang belum stabil Sebenarnya bu Meliana ada mengidap penyakit asma sehingga tiap kali marah selalu kumat asma nya.
Bu Meliana yang masih diam berdiri tegap di samping meja ruangnya berkacak pinggang dengan mata yang judes menatap Aldo Beny dan Rico Mereka bertiga yang sudah agak mabuk terpaksa menahan sikap agar tidak ketahuan bu Meliana. Mereka hanya diam membisu tak berani berbicara takut bau alkohol tercium bu Meliana Hari itu bu Meliana. Mengenakan blus tipis biru tua dengan bagian leher yang lebar memperlihatkan tali BH nya yang berwarna merah tua Roknya berwarna putih bermotif kotak-kotak warna abu-abu tertutup sebagian oleh blusnya yang panjang.
Roknya lebih pendek dibanding Ester dan Linda tadi tinggi diatas paha memperlihatkan pahanya yang montok Rambutnya disemir warna cokelat kekuningan dikuncir ekor kuda sehingga lehernya yang putih mulus terlihat sensual sekali. Bu Meliana terkenal modis hampir setiap minggu mengganti model rambutnya Pakaiannya yang dikenakan setiap hari selalu seksi dan menggoda. Seketika pandangan bu Meliana berkunang-kunang dia berdiri sempoyongan berpegangan pada mejanya Mereka bertiga saling ber pandangan dan mencoba menolong.
“Bu Melia baik-baik aja” Kata Beny Bu Meliana menunduk pusing sambil tangannya memberi isyarat bahwa dia akan baik-baik saja Ketika bu Meliana masih menunduk sambil mengumpulkan tenaga dan nafasnya. Mata mereka bertiga jelalatan melihat paha bu Meliana padat putih mulus betisnya membunting indah tidak ada cacat sedikit pun pada tubuh bu Meliana ini. Kulitnya sedikit mengkilap berminyak namun terlihat putih cerah sangat segar dipandang mata Walaupun telah memiliki tiga orang anak badannya masih sangat bagus dan terawat sempurna.
Pinggangnya tergolong kecil untuk wanita montok seumurannya Bu Meliana melihat seisi ruangan lalu melihat Aldo, Rico, Beny, pandangannya semakin buram dan tiba-gelap lalu terjatuh tak sadarkan diri. Beny dan Aldo berusaha menolong membopong nya Rico hanya tersenyum sinis melihatnya Beny segera keluar ruangan mencoba mem beritahu karyawan lainnya untuk meminta bantuan. Rico segera menyusul Beny keluar ruangan tapi tangannya ditahan oleh Aldo “Eh Ric kesempatan nih gerepe bu bos Hehe” kata Aldo memancing Rico.
Tangan Aldo yang membopong tubuh bu Meliana memeluk pinggangnya dan meraba ke area sensitif nya Rico yang tadinya tidak terpikir akan kurang ajar kepada bos nya menjadi birahi melihat ulah Aldo. Tidak lama kemudian Beny kembali masuk ruangan sambil berkata “wah anak-anak udah pada balik nih Di kantor udah gak ada orang” seketika Beny terkejut melihat Aldo dan Rico. “Eh gila lu ngapain” Beny terbelalak melihat posisi bu Meliana yang dibaringkan di atas meja kerjanya sementara Aldo di depan meja berdiri disamping kursi mencium dada bu Meliana.
Yang masih tertutup blus Rico yang berada di samping meja kiri menghadap selang kangan bu Meliana dan meraba pahanya Mereka berdua tertawa terkekeh Beny berusaha menyadarkan mereka berdua. “Do Lu gila ya Ini bu bos jangan bikin ulahhh” Teriaknya setengah berbisik Aldo hanya cengengesan dengan wajah yang agak teler “Ben lu tau kan bos kita ini perlu dicicipi dikit.” Beny menjadi agak panik melihat ulah mereka “Eh Ben si Melia ini perlu kita kasih pelajaran betul gak coyy” kata Rico yang wajahnya sudah memerah sambil bertatapan senyum dengan Aldo.
“Bu bos emang rese, tapi gak gini juga perlakuan kita sama dia” jawab Beny “Ah banci lo” Hardik Aldo Beny hanya terdiam dirinya juga merasa agak mabuk kebanyakan minum tadi. Melihat bu Meliana yang terbaring pingsan tak berdaya diatas meja dalam hati Beny juga tegoda ingin mencicipi tubuh bosnya sendiri Penis Beny pelan-pelan mulai mengeras dibalik celana jeans nya. Pikirannya sudah terpengaruh oleh Aldo dan Rico Beny mendekat ke meja tangannya menjulur gemetaran memegang perut bu Meliana dirinya tidak mengira akan menjamah tubuh indah bos nya ini.
Lalu tangan Beny merayap ke arah payudaranya yang besar menyembul dibalik blus Aldo tersenyum melihat Beny sementara Rico sibuk mencium paha bu Meliana tangan nya masuk ke dalam rok. Meraba vagina yang terbungkus celana dalam tipis berenda warna merah tua Mereka bertiga sudah tidak bisa berpikir sehat lagi pikirannya tenggelam oleh libido yang tinggi. Efek alkohol semakin lama semakin terasa ditambah lagi dengan nafsu yang menggebu menjamah tubuh bu Meliana benar-benar memabuk kan Mereka bertiga bergantian menjaga pintu.
Kalau-kalau ada Situs Dinastipoker yang datang Mereka agak parno karena pengaruh minuman Padahal sudah jam sembilan malam kantor di lantai dua ini sudah kosong dan sepi Aldo merekam kejadian ini. Dengan hp nya yang diletakkan diatas lemari seberang meja menyorot ke arah meja Rico membuka resleting celana mengeluarkan penisnya yang mengeras. Mereka bertiga kini sudah dikuasai nafsu sehingga tidak memperdulikan mangsanya yang seharusnya mereka hormati Awalnya mereka hanya berniat meraba tubuh bu Meliana namun Aldo terus memprovokasi Rico dan Benny.
“kita ewek aja sekalian bro gimana Kesempatan langka nih” kata Aldo berbisik “Hah Gila lu” jawab Beny setengah terkejut “Nanti kalau sadar gimana” Rico menimpali jawaban Beny. Rico yang sebenarnya juga terpikir untuk menikmati tubuh bu Meliana “ahh gampang kita pake masker proyek aja yang ada di gudang gih ambilin sana” jawab Aldo seraya memerintah. Rico yang antusias men gangguk dan langsung keluar menuju gudang Beny yang semakin horny mulai mencium dada buMeliana yang terbuka sampai bagian atas payudaranya.
Aldo nekat menarik bagian leher blus kebawah sehingga payudara bu Meliana yang masih ter bungkus BH menyembul Beny kaget dan takjub karena ulah Aldo yang nekat itu. Bahkan Aldo kemudian menarik cup BH nya sehingga puting payudara itu kelihatan jelas berwarna merah muda dan cukup besar menggoda seukuran kacang atom dua kelinci. Langsung saja Aldo menjilat dan mengulum payudara itu Beny sampai ter bengong melihat aksi Aldo yang luar biasa nekat Tidak lama kemudian Rico muncul sambil membagikan masker dan beberapa kain bekas.
Untuk bandana membungkus kepala agar wajah mereka tidak dikenali bila bu Meliana tersadar Mereka bertiga sudah seperti maling yang memakai penutup wajah Aldo mem beri komando untuk saling menjaga pintu ruangan secara bergantian. Rico yang sudah tidak sabar langsung membuka celananya tetapi bajunya masih dipakai Rico memegang kedua betis montok bu Meliana. Dan membukanya sampai mengangkang lalu Rico naik ke atas meja diatas posisi bu Meliana yang terlentang dan menggesekkan penisnya di tubuh bu Meliana.
Aldo tersenyum melihat ulah Rico Sementara Beny melihat aksi mereka berdua sambil berdiri dekat pintu berjaga-jaga Beny mengeluarkan hp merekam aksi tersebut Kini blus bu Meliana disingkap keatas oleh Rico. Tanganya meraba celana dalam bu Meliana terasa daging bibir vaginanya montok menggoda lalu Rico menggeser bagian selangkan gan celana dalam supaya lebih mudah memasukkan penis ke vaginanya. Sesaat kepala penis Rico menempel bibir vagina buMeliana penisnya mengeluar kan cairan bening dan berdenyut keras Sejurus kemudian penis Rico ditenggelamkan ke dalamnya.
“Ahh” desah Rico merasakan kenikmatan tiada tara Rico berumur 25 tahun dan belum menikah tubuhnya gendut besar tingginya 165cm kulitnya hitam dan banyak bekas koreng. Dia menahan permukaan meja dengan kedua tangan agar tubuhnya yang gendut tidak menindih bu Meliana Sambil menyodokkan penisnya pelan-pelan Aldo terkekeh. “Hehehe gaya lu kaya beruang ngentot Co” Beny tertawa mendengar celaan Aldo Rico yang sedang asik ikut tertawa sambil terus menggenjot bu Meliana Tubuh bu Meliana terguncang pelan maju mundur.
Karena goyangan tubuh Rico yang tambun Aldo memegang tangan bu Meliana yang menggantung di sisi meja tangan itu halus dan lentik diciuminya dari jari sampai lengan yang montok itu. Kemudian tangan lentik itu diarahkan masuk dalam celana Aldo di gesekkan ke penisnya Pemandangan diruangan itu sungguh miris seorang istri pengusaha yang cantik dan berkelas. Disetubuhi oleh bawahannya yang hanya berstatus kurir Rico yang dari tadi menggenjot tanpa sadar goyangannya makin kencang mem buat kaki meja berderit menggesek lantai ubin.
Seketika itu bu Meliana tersadar matanya membuka pelan Dirinya masih belum sadar sepenuhnya yang dirasakan tubuhnya berguncang-guncang pandangannya buram dan kian jelas dia melihat sesosok pria besar. Tambun berada di atas tubuhnya yang sedang terlentang Pandangan bu Meliana semakin jelas dan dia masih mengumpulkan kesadarannya apa yang sedang terjadi. Dia mulai sadar posisinya sedang terlentang namun dia agak terheran sosok pria diatas tubuhnya yang menggunakan masker dan penutup kepala.
Pria itu nampak sedang memejamkan mata sambil bergerak maju mundur dihadapan wajahnya Akhirnya bu Meliana tersadar guncangan tubuhnya selaras dengan gerakan tubuh pria itu. Dan diiringi vaginanya yang terasa dimasuki benda tumpul secara me nyodok-nyodok Sadar bahwa dirinya tengah disetubuhi oleh pria yang tak dikenal bu Meliana panik dan bersuara lirih. “Stop please stop it” Rico yang sedang asik menikmati sambil memejamkan mata terkejut dengan suara itu Rico membelalakkan mata dan terkejut bukan main.
“Mati Bu bos udah sadar” Batin Rico Aldo yang sedang berada di belakang Rico sedang menunggu giliran terheran melihat Rico tampak terkejut “Kenapa lu Co” Tanyanya dan Aldo sudah bisa me nebak kalau bu Meliana tersadar dari pingsannya. Rico melompat mundur melepaskan penis dari kemaluan bu Melina Rico yang mundur turun dari meja badannya terhuyung kehilangan keseimban gan. BuMeliana berusaha bangkit tangannya menekuk di samping tubuhnya agar tubuhnya terangkat walau dengan posisi yang masih terlentang dan mengangkang.
“Siapa kalian Mau apa kalian” teriaknya dengan suara yang masih lirih Perlahan dia mulai mengingat kejadian terakhir sebelum pingsan Bu Meliana terkejut bukan main setelah melihat pakaiannya ter singkap sampai diatas payudaranya. Apalagi dia melihat sosok pria tambun itu setengah telanjang tanpa memakai celana sehingga terlihat penis nya yang gemuk dan menegang sekitar 10cm. Dengan bulu jembut yang keriting lebat BuMeliana hampir tak percaya melihat pemandangan ini Dia melihat sekeliling ruangan ada dua sosok pria lain yang berdiri disitu.
Dengan menggunakan masker dan penutup kepala sehingga tidak mengenali mereka Bu Meliana kemudian teringat terakhir sebelum pingsan sedang memarahi Aldo, Beny, dan Rico. “Al Aldo Beny” Tanyanya terbata Rico dan Beny terdiam salah tingkah Sekonyong-konyong Aldo maju mendekat bu Meliana membekap mulutnya sambil memberi isyarat pada Rico untuk melanjutkan menyetubuhi bu Meliana. Rico masih agak panik dan ketakutan terlihat ragu Bu Meliana berontak sekuat tenaga sampai Aldo terdorong mundur.
Beny yang juga panik melihat itu segera membantu Aldo untuk membekap bu Meliana Sesaat mulutnya terlepas dari bekapan bu Meliana menghardik “lepaskan bajingan Kalian kurang aj mhff.” Mulutnya terbekap oleh tangan Aldo yang kekar Perawakan Aldo tinggi sekitar 180cm tubuhnya gagah dan tegap kulitnya sawo matang dengan tato dilengan kanannya. wajahnya seperti Ahmad Dhani hanya saja rambutnya cepak seperti ABRI Umur Aldo sepantaran dengan Beny Aldo menyuruh Beny memegangi tangan bu Meliana agar tidak berontak.
Kemudian Aldo menarik blus biru tua itu sampai sobek dan memperlihatkan gundukan payudara yang besar dan putih mulus itu bergoyang seperti puding Payudaranya masih terbungkus BH. Namun cup BH sebelah kiri terlipat kebawah membuat payudara dan putingnya terlihat jelas Beny perawakan nya kurus kulitnya putih wajahnya penuh jerawat. Rambutnya cepak seperti jamur dan berwarna kecoklatan tingginya 170 cm Umurnya 30 tahun Tubuhnya yang kerempeng tidak memiliki banyak tenaga untuk membekap bu Meliana yang lebih berisi dan montok.
Beberapa detik bekapan tangan Beny terlepas bu Meliana kembali berteriak “hentikann bajingann Mmpff” tangan Beny dengan cepat sudah membekap lagi bibir tipis lembut itu. Bu Meliana berontak sekuat-kuatnya kakinya menendang ke segala arah hingga menyenggol kursi sampai terbentur kaca jendela Rico menjadi bernafsu melihat bu Meliana yang berusaha memberontak. Teringat video porno pemerkosaan yang sering ditontonnya Di suasana yang panik dan gaduh itu Rico segera mendekat menangkap kaki bu Meliana yang berontak.
Sekitar sepuluh menit kegaduhan itu tiba-tiba di depan pintu ruangan muncul pak Sawan “Ngapain kalian ini” bentaknya Pak Sawan mengenali Aldo, Rico dan Beny walaupun mengenakan penutup wajah. Dengan melihat postur dan bajunya Belum selesai pak Sawan keheranan dengan pemandan gan itu Aldo memandang ke arahnya “pak sini bantuin.” Pak Sawan menurut saja mendekat dan ketika melihat tubuh bu Meliana yang setengah telanjang meronta nafsu pak Sawan bangkit Karena dirinya setengah mabuk pak Sawan sama sekali tidak takut dengan bu Meliana.
Pak Sawan sempat ragu antara kebenaran dan kejahatan tapi yang ada dipikirannya sekarang ingin mencicipi tubuh wanita berkelas yang didambakan terutama karena sosok itu. Adalah bu Meliana yang membuat pak Sawan selalu menahan air liur setiap kali melihatnya di kantor Pak Sawan bertubuh tinggi kurus dengan kumis tebal kulitnya coklat tua agak keriput umurnya sudah 58 tahun. Pak sawan sudah berkeluarga dan memiliki istri lebih dari satu Pertarungan semakin tidak imbang antara seorang wanita dengan empat orang pria yang sudah seperti kesetanan.
Pak Sawan tertawa melihat tubuh bu Meliana yang mulus, tubuh yang selalu menjadi imajinasinya di saat melamun kini ada di depan mata terlentang menggiurkan Sungguh malang nasib bu Meliana malam itu. Aldo membekap kuat sambil mengancam “bisa diamm atau saya bunuh kamu di sini” dengan suara yang diberat-beratkan agar tidak ketahuan jati dirinya. Beny memegang tangan kiri bu Meliana dengan kedua tangannya sedangkan Rico memegang kedua kaki bu Meliana yang dibantu pak Sawan Sementara Aldo sendiri memegang tangan kanan bu Meliana.
Sambil Cerita Seks Update tangan satunya membekap mulut bu Meliana kedua pipi bu Meliana terjepit oleh cengkraman Aldo Dengan posisi itu bu Meliana berusaha meronta terus Semakin meronta payudaranya terus bergoyang membuat pak Sawan terpukau. Penis pak Sawan mengeras matanya yang merah melihat dengan binal “Mampusla kau kali ini cina pelit” batin pak Sawan. Ada ketidak puasan dari hati pak Sawan Sebagai supir truk pengirim material Pak Sawan sering tidak masuk kerja sehingga bu Meliana memarahi dan memotong upah hariannya agar lebih disiplin.
Namum pak Sawan mendendam Sifat pak Sawan dan Rico mirip pemalas dan tidak tau diri bila dirinya melakukan kesalahan Sering menggerutu dan tidak pernah mau berubah menjadi lebih baik. Dalam hati bu Meliana merasa sedih dan takut itu terlihat dari matanya yang mulai berkaca-kaca Dia merasa sangat benci sekali perlakuan tak senonoh ini terjadi pada dirinya. Dia memejamkan mata dan menjerit sebisa mungkin sambil meronta setelah itu terdiam pasrah Pak Sawan membuka celananya mengeluar kan penisnya yang sudah tegang.
Panjangnya 17 cm dan bentuknya bengkok dengan warna kulit yang hitam kecoklatan Bu Meliana melotot melihat kemaluan pak Sawan dan meronta lagi Aldo melihat di atas meja bagian ujung. Dekat kepala bu Meliana masih ada beberapa alat tulis yang tidak terjatuh ke lantai Aldo mengambil cutter yang ada di situ lalu mengancam dengan menekan silet cutter itu di leher bu Meliana yang putih mulus. Bu Meliana mulai menangis hatinya serasa hancur oleh perlakuan oleh bawahannya BH bu Meliana di tarik paksa oleh pak Sawan dengan kasar sampai putus.
Payudaranya yang besar dan putih itu bergoyang lalu dicium bagian dalam cup C BH nya itu Pak Sawan menghirup wanginya sambil memejam mata Yang lainnya melihat dengan takjub keberanian pak Sawan. Rico tidak mau kalah dia melepaskan kaki bu Meliana tangannya meraih celana dalam berenda itu kemudian menarik paksa sampai turun ke lutut bu Meliana. Karena kakinya meronta sehingga agak susah dilucuti Rico menjadi emosi dan menariknya lebih kuat lagi. Sampai celana dalam itu robek dan terlepas dari kaki bu Meliana Rico melepaskan masker mulutnya mencium celana dalam itu sesaat lalu melempar asal ke belakang bersama maskernya.
Pikirnya masa bodohlah bila wajahnya ketahuan toh dia merasa yakin bu Meliana tidak mungkin menceritakan aib ini Pakaian bu Meliana yang mahal itu sudah dilucuti satu persatu. Hanya tersisa rok mini di tubuhnya yang masih tersingkap melingkar di pinggulnya Suasana semakin panas mereka mulai meracau mengeluarkan bisikan kata-kata serapah bersahutan. “Wuih memeknya gemukk coyy” Rico menyengir mukanya merah “Teteknya nih mantep” kata pak Sawan sambil meremas dengan kasar payudara kiri bu Meliana.
Beny yang sedari tadi nafsu kedua tangannya hanya bisa menahan tangan kanan bu Meliana tidak berani melepas sedikitpun karena tenaganya kurang kuat untuk menahan ronta bu Meliana. Aldo masih tetap menekan cutter di leher itu sambil tersenyum puas melihat yang lainnya sudah mabuk kesetanan Bu Meliana kehabisan tenaga meronta terus dan hanya memejamkan mata. “Ya Tuhan tolonglah hamba Mu ini” batinnya berdoa air matanya meleleh di kedua sisi pipinya Karena tenaganya untuk meronta semakin lemah Beny mulai berani melepas.
Satu tangan pegangannya dari lengan bu Meliana dia meraba payudara kanan dan berusaha menjilati putingnya tapi tangan bu Meliana menahan leher Beny yang mau menyosor. Terdengar suara tangis bu Meliana yang tertahan cengkraman Aldo Pak Sawan mendorong tubuh Rico untuk menyingkir dari hadapan selangkangan bu Meliana. Pak Sawan kini berdiri persis di samping meja menghadap selangkangan bu Meliana posisinya seperti dokter kandungan yang mau membantu persalinan Lalu penis nya yang bengkok dan panjang itu di arahkan ke bibir vagina.
Di tempel dan digesekkan menyisir bulu halus di permukaan vagina Cairan bening yang keluar dari kepala penis pak Sawan membasahi bulu-bulu itu Dengan pelan dia memasukkan kepala penisnya itu menembus bibir vagina. Sambil mendesah “sshhh ah” pak Sawan mulai mendorong masuk seluruh batang penisnya Bu Meliana melotot ter kejut dan berusaha menjerit sambil melihat ke arah pak Sawan. Vaginanya tidak terlalu sempit tapi masih terasa rapat dan empuk memijit lembut batang penis yang tenggelam di dalamnya.
Pak Sawan mulai menggenjot sambil memegang pinggang bu Meliana dengan kedua tangannya yang kemudian disambut riuh dan tawa suara Rico dan Aldo Beny terpukau nafsu melihat pemerkosaan ini. Bu Meliana menggelengkan kepala menahan sakit di vaginanya Lalu Aldo melepaskan ceng kraman dari mulutnya tapi cutter masih ditempel kan di leher bu Meliana. Tanpa sengaja leher yang putih mulus itu tergores kecil mengeluarkan sedikit darah saat bu Meliana menggelengkan kepalanya tadi Kini bu Meliana hanya memejamkan mata dan mendesah kesakitan dengan nada tertahan.
“Ough sssh oughh” seiring sodokkan penis pak Sawan Tubuh Bu Meliana yang ter lentang di atas meja itu bergoyang maju mundur searah dengan sodokkan dari penis pak Sawan. Dan kedua tangan nya masih dipegangi oleh Aldo dan Beny Pemandangan perkosaan ini sontak membangkitkan gairah yang lainnya terutama Rico dia melihat wajah bu Meliana yang mendesah. Tak berdaya itu membuat nafsunya tak terbendung Penisnya ditempelkan ke betis bu Meliana yang tergoyang oleh genjotan pak Sawan Sudah sepuluh menit pak Sawan menggenjot bu Meliana.
Masih belum juga mencapai klimaks Pantat pak Sawan terlihat kurus dan kempot bergoyang maju mundur Bu Meliana mulai sedikit terangsang akibat sodokan bertubi-tubi di vaginanya. Padahal dipikiran sehatnya sangat tidak ingin birahinya muncul seperti ini namun respon tubuhnya secara alamiah menjadi terangsang kedua tangan nya yang meronta tak bertenaga itu. Menjadi mengepal menahan hujaman penis pak Sawan Payudaranya yang besar dan putih mulus terus berguncang seirama genjotan itu Pak Sawan terkekeh melihat tubuh indah bos nya.
“Enakkk bannggeet sssih memekmu aghh” desah pak Sawan dengan nada tergoyang oleh genjotan tubuhnya sendiri Aldo menyimpan cutter di sakunya dan mulai membuka resleting celananya. Lalu memaksa tangan kanan bu Meliana memegang penisnya yang masih terbungkus celana dalam Beny yang melihat itu juga ikut-ikutan melakukan hal yang sama. Bu Meliana memalingkan wajahnya ke kiri sampai pipinya menempel di permukaan meja matanya memejam sampai ekor matanya mengkerut Bibirnya yang tipis dengan warna lipstik merah muda itu.
Merapat erat masuk ke arah mulutnya Pak Sawan terus mendesah dengan berbisik meracau meng hujat bu Meliana berulang kali seolah pelacur Perasaan bu Meliana sangat kesal dan membenci keadaan ini. Harga diriny semakin hancur namun libidonya menerima semua yang terjadi pada tubuhnya Beberapa menit kemudian saat pak Sawan mau mencapai klimaksnya. Dia mempercepat genjotan sampai desahan bu Meliana menjadi cepat dengan nada yang makin tinggi “ahh ahh” Kepala bu Meliana menggeleng tidak karuan ke kanan dan kiri.
Rambutnya semakin acak-acakan Beny yang terus melihat ekspresi wajah bu Meliana menjadi semakin memuncak nafsunya Tiba-tiba pak Sawan memejamkan mata kepala nya menghadap ke atas dan genjotannya behenti. Cairan maninya menyembur di liang vagina dengan deras Seketika bu Meliana juga terdiam sambil terus memejamkan mata merasakan air mani pak Sawan menyemprot dinding rahimnya. Bibir manisnya sedikit terbuka merekah melepas letihnya Tanpa sadar peluh keringat membasahi tubuhnya yang putih mulus.
Jam dinding di Berita Update ruangan itu menunjukkan pukul 9 malam Suasana kantor sudah sepi sekali Di luar jendela pemandangannya sudah gelap gulita hanya terpantul bayangan mereka semua diruangan itu. Beberapa kali ada deringan suara telepon tidak terjawab di luar ruangan Rico yang sudah tidak sabar segera merebut posisi pak Sawan “minggir pak aku juga mau” selorohnya. Lalu pak Sawan terkekeh berjalan sambil menaikkan celananya berjalan keluar ruangan itu Bu Meliana yang masih terlentang di meja itu terkejut ketika kedua kakinya ditarik kasar oleh Rico.
Sehingga meja itu ikut tergeser dari lantai Bu Meliana melepaskan tangannya dari celana dalam Aldo dan Beny lalu berusaha membangkitkan sedikit badannya sambil menatap Rico yang berdiri tegap didepannya. Bu Meliana memelas “stopp please” Rico yang sudah kesetanan oleh nafsu tidak perduli penisnya yang gemuk pendek itu segera ditempelkan ke bibir vagina bu Meliana. Kepala penisnya sudah mengkilap licin siap menembus kemaluan bos nya bu Meliana tak berdaya untuk menolak perkosaan lagi “aku mohon please.”
Lirihnya Beberapa detik kemudian penis Rico membenam bibir vagina itu “sshhh oohhh” Rico mendesah sambil menatap penisnya menerobos kemaluan bu Meliana bersamaan desah nada tinggi suara bu Meliana. Seperti tertahan “aagh" Batang penis Rico membobol vaginanya masuk utuh ke dalam Kedua tangan Rico memegang kedua paha montok bu Meliana. Seperti menggendong dua buah sak semen disamping pinggangnya yang gendut Rico menggenjot dengan ganas goyangannya kasar dan cepat membuat meja bergeser menimbulkan suara berderit-derit.
Bu Meliana pasrah kemaluannya harus menerima serangan lagi dari penis yang berbeda Aldo mengambil kamera hp nya di atas lemari dan mengambil kursi lalu duduk di samping pintu ruangan. Kakinya menyilang sambil merekam pemerkosaan itu diam-diam Beny yang belum mendapat giliran menyetubuhi buMeliana menjadi gusar karena nafsu menggebu. Mukanya merah karena mabuk lalu membuka masker mulutnya dan mencium bibir bu Meliana dengan paksa Tangannya mencengkram kedua pipi bos nya itu supaya bibir manisnya berciuman dengan mulutnya yang berbau alkohol.
Bu Meliana meronta ekspresinya seperti mencium bau pesing Lidah Beny menerobos bibir cantik itu dan menjilat-jilat gigi lidah dan rongga mulut bosnya Air liurnya mem basahi mulut bu Meliana. Tangan bu Meliana menahan dada Beny supaya menjauh darinya tapi Beny terus berusaha men cumbu kadang tangannya meremas payudara kenyal itu. BuMeliana merasa tidak nyaman dan tubuhnya terus berguncang oleh tubuh Rico yang menggenjot tanpa henti Beny yang sudah tidak sabar menurunkan celana jeans dan celana dalamnya bersamaan.
Diturunkan hanya sampai lutut sambil melakukan onani Kemudian memaksa tangan kiri bu Meliana untuk memegang penisnya yang masih ada kuncup belum disunat Penis nya lebih panjang dari Rico. Tapi kurus dengan diameter sekitar 4 cm Berbeda dengan diameter penis Rico yang mencapai 6 cm Tiba-tiba pintu ruangan dibuka dari luar muncul pak Sawan. Membawa pak Beben dan Jodi yang sudah mabuk berat Mata pak Beben melotot melihat tubuh telanjang bu Meliana yang sedang digenjot terbaring di atas meja.
Penisnya langsung tegang Sedangkan Jodi hanya terbengong polos melihat pemandangan itu Jodi yang agak idiot tidak berhenti melihat bu Meliana yang telanjang dan melihat Rico menyetubuhinya. Dia teringat adegan video porno dari hp Rico ber keringat tubuhnya yang hitam legam basah dan mengkilap seperti babi Bu Meliana mulai menangis sambil menutup mulut dengan tangannya. Badannya terus terguncang genjotan Rico Tangan Rico meraih kedua buah dada bu Meliana dan meremasnya dengan gemas.
Suara kecipakan terus berbunyi dari vagina dan penis yang beradu “sudaa aah hu huhu” tangis bu Meliana merengek Bu Meliana sangat tertekan dan tidak percaya kejadian ini menimpa dirinya. Rico menyengir sambil melihat sinis “sekarang cengeng lu ya bu hughh ughh” ejek Rico sambil sesekali penisnya disodokkan dengan kuat Pak Sawan menyender di pintu dengan teler berat. Sedangkan pak Beny dan Jodi masih terpesona melihat pemerkosaan itu Sepuluh menit Rico menggenjot lalu mulai meracau “aghh memek memekkkk.”
Kedutan dalam vagina membuat Rico semakin mempercepat genjotan dengan kuat hingga bu Meliana menjerit kesakitan “auhh akh” tubuhnya terguncang-guncang dengan cepat. Lalu genjotan Rico berhenti dan melenguh panjang “ahhhhh ssshhh ahh” Seketika air mani Rico menyembur di dalam liang vagina yang hangat dan basah itu Semprotannya kelihatannya nampak banyak. Karena pantat Rico terlihat bekedut cukup lama sampai sepuluh detik Kemudian penisnya dilepaskan keluar dari mulut vagina itu diikuti cairan putih kental keluar mengalir dari bibir vagina bosnya.
Anak-anak lain bersorak dan tertawa Belum selesai bu Meliana melepas lelah Beny segera menarik pinggang bu Meliana dari samping menarik tubuh wanita montok itu ke pinggir meja. Dan membalik kan tubuh sintal itu sampai bu Meliana tengkurap di atas meja tapi bagian pantatnya di pinggir meja kedua kaki indahnya jatuh menyentuh lantai berdiri lemas. Payudaranya terlihat dari samping terjepit dengan meja dan tubuhnya yang mulus Posisi yang dikehendaki Beny adalah dogy style Beny tidak sabar memasuk kan penisnya ke vagina bosnya.
Yang gemuk dengan bulu-halus yang sudah sangat basah Sebelumnya Beny mengelap selangkangan bu Meliana dengan baju kemejanya lalu kemejanya digulung ke atas agar tidak menghalangi penis nya. Setelah itu kedua tangan Beny memegang pinggang ramping bosnya sambil menyingkap rok mininya yang masih melingkar di pinggangnya dan mulailah kepala penis Beny dicelupkan. Kedua tangan bu Meliana berpegangan ke dua sudut meja sambil menangis dan pasrah karena dia tahu apapun yang diucapkan tidak akan digubris oleh pria-pria yang sudah dikuasai nafsu.
Beny berbisik pelan “maaf bu Mel aku pengen banget sama kamu” diiringi penisnya yang menembus ke dalam vagina Wajah Beny merah padam mabuk sambil menyengir Bu Meliana hanya mendesah sambil menangis. “Auhh huu hu hu” Pantatnya yang putih besar dan kenyal dicengkram Beny dengan gemas sambil diguncangkan Kini wajah bu Meliana menghadap arah pintu ruangan dimana pak Beben. Pak Sawan dan Jodi berdiri menatapnya Hatinya begitu pilu membayangkan semua karyawan nya ini akan men yetubuhi dirinya bergantian.
Wajah cantik berkeringat bergerak maju mundur karena sodokkan penis Beny di belakangnya Tubuh putih mulusnya yang tengkurap diatas meja memperlihatkan garis bentuk tubuhnya yang sintal dari belakang. Pinggangnya kecil pinggulnya melebar dengan pantat yang besar dan montok Beny sangat menikmati pemandangan itu hanya tersisah rok mini yang masih melilit di pinggang mungil itu. Lalu Beny menarik rok itu dengan kasar nafsunya tak terkontrol merobek rok itu dan melempar ke samping meja Rico yang sudah puas duduk di kursi milik bu Meliana.
Sedangkan BandarQQ Aldo dari samping hanya duduk tenang dengan wajah merah memandang pembantaian ini Wajahnya menyeringai melihat aksi teman-temannya Pak Beben agak ragu sambil maju membuka celananya. Terlihat celana dalamnya yang dekil ada sedikit sobek-sobek memperlihatkan tonjolan penisnya yang tidak kalah besar dari milik Rico Jalannya sedikit. Terhuyung mendekat wajah bu Meliana yang sejajar dengan tinggi posisi penisnya Lalu pak Beben mengeluarkan batang penisnya yang berurat warna coklat kehitaman dengan urat yang banyak.
Panjangnya 15 cm dengan diameter 6 cm Disekelilingnya ditumbuhi bulu lebat kasar Bu Meliana melihat penis itu dari dekat sudah ketakutan dan panik tapi tidak tahu harus berbuat apa. Dia mem bayangkan penis yang lebih besar dari milik suaminya itu juga akan masuk kevaginanya Hatinya semakin tergores karena dirinya kini menjadi pemuas nafsu para bawahannya bahkan kelas terbawah yang tidak berpendidikan. Pak Beben menyodorkan penis ke bibir mungil bu Meliana supaya di oral bu Meliana memejamkan mata dan merapatkan bibirnya.
Namun pak Beben menjepit hidungnya yang putih mancung sehingga bu Meliana sulit bernafas dan terpaksa membuka mulutnya langsung saja penis gemuk dan kekar itu menerobos masuk sampai bu Meliana tersedak. Seluruh batangnya disodokkan kedalam rongga mulut Ditambah sodokkan Beny dari belakang sehingga membuat penis pak Beben menembus makin dalam ke kerongkongan bu Meliana. Seketika bos cantik itu ter batuk gelagapan matanya merah berair Beny yang menggenjot dengan posisi berdiri itu mulai kelelahan.
Kemudian dia merebahkan tubuhnya ke punggung bu Meliana dengan posisi masih doggy style Sodokkannya bergerak pelan sambil mengatur nafas wajahnya diusapkan ke pundak putih mulus itu. Beny melepaskan ikatan rambut bu Meliana sehingga rambut itu tergerai membuat wajah bu Meliana nampak sensual dengan keringatnya Dengan posisi yang diserang depan belakang. Bu Meliana sangat tersiksa sampai pandangannya buram dan nafasnya sesak Pak Beben terus asik menyodokkan penis ke mulut wanita itu tanpa perduli keadaannya.
Dan tak lama kemudian bu Meliana pingsan dengan posisi itu Bukannya malah kasihan justru pak Beben malah menjambak rambut bu Meliana agar kepalanya tetap tegak dan terus menyodokkan penisnya. Tidak sampai sepuluh menit Beny mulai orgasme kemudian dengan kedua tangan menahan permukaan meja dia membangkitkan tubuh nya yang menindih punggung bu Meliana. Keringat di dadanya yang kerempeng itu menetes jatuh di punggung bu Meliana Penisnya terus memompa vagina suaranya ber kecipakan.
Beny membungkukkan kepala melihat penis yang tenggelam tertutup pantat putih besar Pantat bu Meliana itu seperti bantal yang empuk ketika sodokan berlangsung pantat montok itu tertekan kenyal sekali oleh dorongan bagian perut bawah. Pangkal penis Beny Dan tak lama kemudian Beny terdiam di posisinya memandang terus pantat putih mulus itu. Dia merasakan air maninya menyemprot deras di dalam liang vagina bosnya yang cantik Setelah tuntas menyemprotkan air maninya Beny mencabut penis nya dan duduk di lantai kelelahan nafasnya tersenggal.
Rasanya nikmat sekali Pak Beben juga mencabut penisnya kemudian membalikkan tubuh bu Meliana yang pingsan itu dan mencium-cium buas payudara bosnya Ruangan yang berantakan segera dirapi kan. Mereka beres-beres mematikan lampu ruangan dan meninggalkan ruangan itu Bu Meliana tersadar kembali pandangannya remang-remang buram melihat cahaya lampu kuning. Suasana pengap dan panas Perlahan pandangan nya semakin jelas Dia melihat sosok pria besar dan kekar Ya pria itu tak lain adalah pak Beben Sosoknya tinggi besar dan kekar.
Pak Beben adalah bagian instalasi kelistrikan Umurnya 55 tahun Warna kulitny cokelat gelap ke hitaman Hidungnya besar dan pesek Kepalanya botak hanya menyisakan rambut di samping kepala nya. Bu Meliana merasakan tubuhnya masih terus ber guncang Lama-lama kesadarannya pulih Dia melihat dirinya sedang terlentang di kasur yang terletak di lantai ubin. Disetubuhi pak Beben Seketi ka itu juga bu Meliana merengek mencoba menangis walaupun air matanya kering tidak ada yang keluar Hanya lirih sambil menatap pak Beben.
“Stop hu hu stoop Pleasee uhuu hhu” mohonnya memelas Kini bu Meliana sadar dirinya berada di gudang lantai satu Di sekeliling ruangan itu ada Aldo, Beny, Rico, pak Sawan dan Jodi. Mereka semua duduk lesehan di lantai mengelilingi pak Beben dan buMeliana yang bersenggama Tiba-tiba bu Meliana merasakan cairan panas menyembur di dalam liang vaginanya. Menyembur deras di dinding rahim Wajah pak Beben saat itu merem melek dengan melongo kenikmatan sambil mendesah panjang “Oohh Sshhh” Lalu merebahkan dirinya ke tubuh bu Meliana.
Tubuhnya yang berat dan berkeringat bau apek sekali Bu Meliana sampai mual dan sesak nafas tertindih pak Beben yang bongsor Penisnya masih terasa menancap didalam vagina berdenyut-denyut pelan. Bu Meliana berusaha mendorong tubuh tambun pak Beben dengan sekuat tenaga Pak Beben hanya diam saja sengaja bermalasan menimpa tubuh bos nya. Kemudian berusaha mencium bibir mungil cantik itu Bu Meliana merasa jijik memalingkan muka Sampai akhirnya pak Beben menyerah mencabut penisnya dan berdiri melangkah mundur.
Bersandar dinding dan jongkok mengatur nafas kelelahan Dirinya merasa sudah hina menjadi pelacur para supir, tukang, dan kurir Bu Meliana membenci dirinya Dia mem benci libidonya yang terbangkit kan oleh pemerkosaan atas dirinya. Dia merasa jijik dan tidak berharga lagi Pandangannya sayu seakan kehilangan semangat harapan dan masa depan perusahaannya. Aldo dan Rico kemudian mendorong tubuh Jodi anak idiot yang bekerja sebagai Office Boy di kantor itu Pak Sawan juga mendorong menyuruh Jodi melakukan gilirannya.
Bu Meliana sampai sedih membayangkan dirinya masih harus diperkosa lagi bahkan oleh Jodi OB nya yang idiot itu Teringat ibu kandung Jodi yang bekerja sebagai pembantu di rumah mewahnya. Perasaannya canggung melihat dirinya yang telanjang dipelototi oleh Jodi anak pembantunya Jodi hanya garuk-garuk kepala melihat bu Meliana kemudian menoleh ke belakang melihat Aldo dan lainnya. Dia tersipu malu cengar-cengir “Jodii jangan kamu anak baik Jodi” bu Meliana berusaha menyadarkan Jodi yang sudah jongkok di hadapannya.
Jodi membungkuk melihat vagina dia terheran dan takjub selama ini hanya nonton video porno kini di depan matanya terpampang persis dengan yang di lihatnya di video benda yang membawa kenik matan. Tangannya menunjuk pelan mencoba menyentuh bibir vagina yang basah itu Jodi cengar cengir menoleh lagi ke belakang melihat teman-temannya. Lalu menoleh ke arah bu Meliana sambil tersenyum malu-malu “Jodi tolong jangan jahat sama ibu” bujuk bu Meliana yang ketakutan akan di nodai oleh orang idiot Jodi bisa dibilang memiliki fisik yang agak aneh lain dari manusia normal.
Bentuk tulang punggungnya tidak lurus dan ada tonjolan daging besar yang bengkok di punggungnya Tingginya 150 cm kulitnya putih seperti albino dan kurus sekali matanya besar seperti orang melotot. Rambutnya berwarna kuning dan tumbuh sedikit seperti sapu ijuk Bentuk gigi tidak beraturan Umur nya 21 tahun Namun bagaimanapun juga sebenarnya Jodi anak yang lugu. Tidak mengetahui mana yang buruk dan mana yang baik Pergaulanlah yang membentuk perilaku Jodi Bu Meliana merasa jijik sekali ketika Jodi telanjang hanya menggunakan celana pendek.
Tubuhnya kelihatan aneh baginya Sehingga bu Meliana berusaha menghindar sampai mepet ke dinding Aldo dan kawan-kawan lainnya mulai riuh Lalu mulailah mereka memegang kaki dan tangan bu Meliana agar tidak berkutik. Pak Beben dan Beny memegang kedua tangan bu Meliana pak Sawan dan Rico memegang kedua kakinya sedangkan Aldo merekam peristiwa ini dengan kamera hp. Bu Meliana menjerit sejadi nya namun posisi kantor ruko ini terletak di bagian blok paling dalam dan ujung apalagi suasana daerah itu sudah sangat sepi.
Waktu sudah menunjukkan jam satu subuh Semua bersorak kepada Jodi “Jodi Jodi Jodi” memberi semangat agar Jodi melakukan senggama dengan bosnya Bu Meliana dengan wajah ketakutan dan terus meronta. Ingin menangis namun tak ada lagi air mata yang keluar “Jo Jodi please jangan laku kan ini sama ibu teriaknya Karena terus menjerit. Pak Beben mengikat mulut bu Meliana dengan lap bekas di rak besi Bu Meliana terus berusaha meronta payudaranya pahanya bergoyang kenyal Jodi hanya cengar cengir melihat bu Meliana.
Lalu Jodi menurunkan celananya yang disambuh riuh anak-anak “assoy Jodii Jodii ayoo” Mereka semua terkejut melihat kemaluan Jodi ukurannya kurang normal dengan panjang 18 cm dan diameter sekitar 7 cm. Warnanya seperti albino bercorak atau seperti kulit babi Penis Jodi tegang dan ber minyak Bu Meliana melihat sampai gemetaran. Jodi tidak sadar apa yang sedang dilakukannya Semua temannya meng hasut bahwa melakukan senggama dengan wanita dewasa akan menjadi hebat, pintar, dan lain-lain.
Semua mempengaruhi jalan pikiran Jodi yang setengah mabuk itu Seketika Jodi menempelkan penisnya di bibir vagina bu Meliana dan ia meneteskan liur sambil berteriak. “Hoohh Hoohhh” wajahnya seperti anak kecil yang akan mencoba mainan baru yang diimpikan Sesaat kepala penis Jodi yang bulat mengkilap mulai menerobos liang vagina bu Meliana semakin meronta dengan sekuat tenaga. Tapi apa daya anak-anak memegang dengan kuat hanya begoyang kesana kemari yang malah membuat Jodi semakin nafsu melihat buah dada putih mulus yang kenyal itu.
Bu Meliana menjerit sekeras-kerasnya dengan mulut terikat kain lap bekas “Hmmffff” Dengan wajah ketakutan dan sakit Sejurus kemudian seluruh batang penis Jodi di benamkan seluruhnya. “Hhmmff” Jerit bu Meliana yang menahan sakit matanya melotot badannya kejang Jodi merasakan kenikmatan yang belum pernah dia rasakan seumur hidupnya di usia yang sekarang ini. Jodi menggenjot sambil matanya memutar ke atas hanya terlihat putih bola matanya air liurnya keluar menetes di perut bu Meliana “Aargghh arrghhhhh” Desah Jodi merasakan nikmat persetubuhan.
Lalu Jodi menjilat dan mengulum payudara bu Meliana Gerakan senggama Jodi agak kaku dan aneh tapi Jodi sangat menikmatinya Sementara anak-anak yang lain masih memegangi kaki dan tangan bu Meliana sambil menyoraki Jodi. Kali ini air mata bu Meliana bisa keluar lagi dia menahan sakit di kemaluan dinding rahimnya serasa mentok dan akan tertembus oleh penis Jodi. Tangan Jodi meremas -remas payudara yang besar dan kenyal itu dengan gemas Lalu menciumi dada, leher, ketiak bu Meliana Suara tangisan tertahan ikatan kain lap itu terdengar pilu.
Beny sempat merasa kasihan pada bos nya yang cantik itu Anak-anak yang lain justru bersemangat “Ayoo Jodi genjoot terosss” Teriak Rico Pak Sawan terkekeh sambil berbisik. “Yang kenceng Jod memek amoy nih barang langka” Bu Meliana yang merasa tersiksa pelan-pelan mulai merasakan suatu yang aneh sebenarnya sangat tabu di otak nya Yaitu menjadi terangsang. Libidonya meninggi vaginany sudah beradaptasi dengan penis Jodi Karena sebelumnya pun telah diserang oleh penis-penis yang lain maka diri nya seperti dipermainkan oleh libido.<
Bu Meliana memejamkan mata kepalanya membanting ke kanan dan ke kiri Tangannya mengepal dan tanpa disadari kakinya berusaha memeluk paha Jodi yang kurus itu Perlahan-lahan yang lainnya mulai melepaskan pegangan buMeliana. Sambil menonton dengan nafsu Pak Sawan yang sudah menikmati lebih dulu kini terangsang lagi Penis nya dikeluarkan dari celana dan mulai mengocok. Begitu pula Rico dan pak Beben Ke dua tangan bu Meliana mencengkram kasur lantai itu dengan dua tangan kepalanya terus menggeleng ke kanan dan ke kiri.
Pergumulan hebat antara otak dan nafsu dalam dirinya Jodi terus berteriak seperti orang gila merasa kan nikmat Sementara pak Beben membuka ikatan mulut bu Meliana kemudian mengarahkan penis nya pada mulut indah bosnya. Menggesekkan di bibir sensual itu sambil mendesah “ayo issep dong bu sshhh” penisnya mengeras mengeluar kan cairan bening. Bu Meliana memalingkan muka ke kiri namun di sebelah kiri ada penis Rico juga sedang menunggu persis di depan wajahnya “Ka ka kali ian ba ji ingan” Lirih bu Meliana nadanya terputus karena genjotan Jodi.
Terpaksa juga akhirnya penis Rico yang beruntung berhasil membobol mulut bu Meliana Rico merasa enak sangat penisnya masuk di mulut bos cantiknya Terasa hangat dan sentuhan lidah, gigi Terasa nikmat. “Aghh enak bu enakk” desah Rico sambil me mejamkan mata dan menahan kepala bu Meliana supaya tidak melepaskan penis dari mulutnya. Beberapa saat kemudian pak Sawan menahan Jodi untuk ganti posisi “Tahan Jod bentar” sambil menarik pelan tubuh Jodi sehingga penisnya terlepas dari vagina Mereka semua berpikiran sama menikmati bu Meliana bersamaan.
pak Beben berseloroh “indahnya berbagi” sambil menyengir lebar Posisi pak Beben terlentang di kasur lapuk itu lalu bu Meliana digotong ditelentangkan di atas tubuh pak Beben. Jodi tetap melaku kan posisi misionaris di hadapan bu Meliana penisnya di masukkan lagi ke dalam vaginanya Pak Beben yang tertindih tubuh montok bu Meliana semakin buas. Pantat bu Meliana yang besar dan montok menekan penisnya “Agh enak banget bokong lu bos" sambil berusaha memasukkan penis keliang dubur bosnya Belum sempat bu Meliana bersuara.
Mulutnya kembali disodok oleh penis Rico Sambil mencengkram pipinya agar tetap pada posisi mengoral penis Rico Bu Meliana mulai terhanyut dalam buasnya nafsu para bawahannya ini. Bau tak sedap dan apek di gudang itu mulai kalah oleh nafsunya yang makin memuncak Tidak lama kemudian Jodi sudah ejakulasi Dia teriak seperti orang hutan. “Argghh hohhh hohh” matanya mem belalak tubuhnya menegang air maninya deras menyemprot liang vagina bu Meliana Sementara pak Beben yang dibawah tubuh bu Meliana terus menggenjot dan Rico terus menyodok penisnya.
Bu Meliana sudah terhanyut menikmati dirinya tenggelam dalam hinaan dan nista Walaupun merasakan sakit pada beberapa bagian tubuhnya ia mencoba menikmati Jodi setelah ejakulasi badannya terhiyung ke belakang dan terjatuh. “Hahahha mantaappp Jodiii” teriak pak Sawan Jodi seketika lemas dan tiduran dilantai kehabisan tenaga Lalu pak Sawan segera mengambil alih posisi Jodi tadi. Penisnya segera dimasukkan ke vagina bu Meliana “Bu satu lagi nih kangen” sambil menenggelamkan penisnya kemulut vagina yang sudah basah dan licin itu.
Namun hebatnya liang vagina itu masih terasa menjepit hangat walaupun tidak sesempit awal di perkosa Pak Sawan mendesah mengejek “aduhhh enak banget memek cina” sambil menyodok penis nya dalam-dalam. Pak Beben yang berada dibawah tubuh bu Meliana menciumi leher putih mulus itu Kedua tangannya meremas payudara bu Meliana dari belakang. Sambil terus mengucapkan kata-kata kotor yang dibisikkan dekat telinga bu Meliana “Enakk kan bu kontol kita orang sshhh” sambil menggoyang tubuh montok itu di atas dirinya.
“Lobang pantat lo juga nikmat lho bu shhh ahh” Bu Meliana hanya terdiam karena mulutnya penuh dengan penis Rico Pantat bu Meliana yang besar terasa empuk dan kenyal di pangkal kemaluan pak Beben. Kadang penis pak Sawan dan pak Beben ber sentuhan saat menggenjot karena jarak lubang kenikmatan yang berdekatan itu Beny hanya berdiri menonton saja. Dirinya menunggu giliran sambil mengocok penisnya Sambil melihat Aldo bertanya “Kok lu ga ngewe sih Do” Aldo masih terus merekam sambil mendekat Beny.
“Gua udah pernah perkosa bu Mel sebelumnya” sambil menyengir Beny terkaget “hah Kok bisa Kapan Do” tanyanya hampir tak percaya Aldo menjawab ”di rumahnya waktu gua masih kerja sama orang masang CCTV di rumahnya.” Beny masih terbengong lalu Aldo menyeletuk “lu pikir gimana gua bisa masuk kerja di sini” Seraya tertawa tergelak Tiba-tiba Rico berteriak sambil mengejang. “Ahh Anjing gw mau keluar gw mau keluar” Sambil menjambak rambut bu Meliana penisnya dikeluarkan dari mulut bos nya dan di arahkan ke wajahnya.
Kemudian air mani Rico menyemprot hidung, mata, dahi bu Meliana tidak beraturan “Ahh anjing Enak bangeett” desah Rico sambil terus mengocokkan penisnya Disusul kemudian pak Beben. “Arghhh nikmattt banget sih lu cina” lirihnya menikmati ejakulasi didalam dubur wanita berkelas itu Bu Meliana hanya memejamkan mata dan mendesah “ughh shhhh.” Rico kemudian duduk di pinggir ruangan lemas mengatur nafas Lalu pak Sawan menarik bu Meliana ke sudut ruangan seolah kini tubuh bosnya itu sekarang adalah miliknya seutuhnya.
Pak Sawan mendorong bu Meliana ke tumpukan kardus di sudut ruangan itu lalu mulai menghujam kan lagi penisnya dari belakang dengan posisi dogy style Kedua tangannya memegang pinggang bu Meliana yang sintal. Payudara terlihat dari samping terjepit antara kardus dan tubuh pemiliknya terlihat kenyal dan menggemaskan Sesekali pak Sawan menampar pantat besar mulus itu hingga memerah. BuMeliana hanya mendesah “aghh” setiap kali ditampar pantat besar itu bergoyang Sambil terus menggenjot pak Sawan mengeluarkan kata kasar sambil mendesah.
“Ahh shhh Memekk ibu enak banget shhhh” Tangan kanannya meraih rambut bu Meliana dan men jambak seperti koboi yang menunggangi kuda dan menarik tali kekang. bu Meliana yang sudah ter hanyut dalam nafsu tabu ini juga meracau “Aghh bang bangsat ka kalian” terbata-bata oleh genjotan pak Sawan “Puas ka kaliannn mem per perkosssa sa saya.” Puas bu sshhh ahh enak banget sih memek mu sshh ahh” balas pak sawan merem melek sambil menggenjot Tangan kiri pak Sawan meraba paha putih montok itu sambil meremas.
Tangan kanannya kembali memegang pinggangnya yang kecil Seluruh daerah tubuh bu Meliana dijamah dengan meremas Jodi, Rico, dan pak Beny tak disangka telah ket iduran di lantai. Karena kelelahan dan mabuk Setelah 10 menit pak Sawan mulai klimak mencabut penis dan menarik lengan bu Meliana agar berbalik badan Menyuruhnya jongkok bu Meliana tidak sadar menuruti saja. Lalu disemprotkannya air mani itu ke buah dada bu Meliana sambil mengoleskan penisnya di payudara putih mulus itu Sesaat penis dioleskan.
Masih ada dua kali semprotan air mani terakhir membasahi leher dan dada bosnya “Ssh ahhh enak banget mekmekk lu bos sumpah shh ah” Desah pak Sawan sambil mengocok kan penis yang sudah ejakulasi. Saat itu Aldo sudah tidak ada di ruangan Entah kemana Bu Meliana sudah sangat lelah tubuhnya berantakan tidak karuan air mani pada wajah rambut, dada, leher, payudara, lengan karena bekas semprotan. Beny ingin menyetubuhi lagi namun agak jijik dengan air mani di tubuh bu Meliana Sehingga Beny hanya menyuruh bu Meliana melakukan oral pada penisnya.
Awalnya bu Meliana agak menolak namun akhirnya dilakukan juga walau kelihatan ter paksa Posisi nya bu Meliana duduk di lantai menyandar tembok dan Beny berdiri di hadapannya kedua tangannya menahan tembok seperti hendak push up. Bu Meliana mulai membuka bibirnya lidahnya keluar men jilat ujung kepala penis Beny “arghh ssshhhhh” Beny terasa luar biasa merasakan nikmat. Karena bu Meliana mungkin merasa horny juga Mengulum penis Beny dengan lembut bibirnya rapat mengunci celah di pinggiran sekeliling penis lalu bergerak menyedot maju mundur perlahan.
Lidahnya menjilat bagian bawah batang penis di dalam mulutnya Sesekali terdengar liur menelan ludah di dalam mulut bu Meliana Kedua tangan bu Meliana berpegangan pada paha Beny. “Ahh shhhh enak bu shhh enakk” desah Beny terus menerus Beny menggoyangkan sedikit pantatnya maju mundur agar penisny bermain dengan gerakan mulut bu Meliana. Tidak sampai 7 menit Beny berteriak sambil berbisik “Sshhh mau keluarr bu shhhh” Tangannya memegang kepala bu Meliana menahan agar penisnya tetap di dalam mulut.
Dan air mani Beny keluar banyak di dalam mulut bos nya “shhh agghhh shhhh” Beny terus mendesah selama air maninya menyemprot Bu Meliana agak gelagapan dengan air mani Beny yang terus men yembur. Setelahnya Beny mencabut penis perlahan keluar dari mulut bu Meliana sampai cairan kental membentang jarak antara kepala penis dan bibir mungil itu seperti keju mozzarella. Lalu Beny tiduran dekat tumpukan kardus sambil mengatur nafas Mereka semua mabuk dan kelelahan semua tidur di gudang itu bersama-sama Hanya bu Meliana yang tidak bisa tidur.
Mereka tidak perduli pada bu Meliana karena semua yakin bahwa bu Meliana tidak akan mencerita kan aibnya sendiri Akhirnya bu Meliana pergi keluar gudang sendirian menuju kamar mandi mem bersihkan diri dan pulang. Diriny sudah tidak ada semangat hidup lagi namun ada keganjalan Ya libidonya menimbulkan candu dalam hatinya.
Tidak ada komentar