Home Top Ad

CERITA SEKS UPDATE

Tukang Pijit Mantap Istri Atasan Yang Bahenol

Share:

Seperti yang kujanjikan beberapa teman kantorku akhirnya menjadi langganan pijatan Bu Mumun setelah aku promosi. Rupanya pijatannya benar-benar disukai para pria Termasuk Pak Marmo atasanku.

Bahkan ada dua temanku yang menanyakan kemungkinan untuk tidak sekadar mendapat layanan memijat dari Bu Mumun tetapi lebih dari itu “Kayaknya bisa nggak To kalau Bu Mumun diajak begituan Aku suka lho wanita tipe seperti dia. Sudah tua tapi tubuhnya masih bagus dan terawat” Kata Rizal teman sekantorku suatu hari setelah hari sebelumnya dipijat Bu Mumun di rumahnya Rizal juga cerita. Saat dipijat ia sempat menggerayang ke balik daster yang di pakai Bu Mumun Tetapi ternyata kata Rizal Bu Mumun di samping memakai celana panjang ketat sebatas lutut juga memakai celana dalam rangkap. “Entah rangkap berapa celana dalam yang dipakainya Aku sampai nggak bisa merasakan empuknya memek dia” Ungkap Rizal menambahkan Mendengar ceritanya aku jadi ingin ketawa sekaligus bangga Sebab ide memakai pakaian seperti itu saat memijat memang atas saranku.

Karena kuyakin para pria pasti tertarik untuk iseng dan coba-coba Tetapi agar Rizal menjadi penasaran dan tetap menjadi langganan pijat kukatakan padanya kalau aku tidak tahu bisa tidaknya Bu Mumun memberi layanan seks selain memijat. “Selama ini sih aku hanya tahu ia tukang pijat yang baik dan pijatannya enak Kalau sampai kemasalah itu saya tidak tahu Mungkin kalau pendekat an nya pas bisa saja ia mau melayani. Apa lagi kan udah cukup lama ia ditinggal suaminya” Ujar ku Pria lain yang juga terang-terangan menyatakan ketertarikannya pada Bu Mumun adalah atasanku Bahkan setelah aku sering mengantar Bu Mumun untuk memijat.

Karena Pak Marmo lebih senang pijat di rumahnya ia menjadi semakin dekat denganku Aku juga di percaya memegang sebuah proyek dengan nilai cukup besar sesuatu yang belum pernah dipercayakan padaku. Menurut Pak Marmo pijatan Bu Mumun bukan hanya enak tetapi juga mampu menggairah kan kejantanannya “Jangan cerita ke siapa-siapa ya Saya dengan ibu sudah lama tidak jalan lho Nggak tahu kenapa. Tetapi melihat pemijat tetangga mu itu dan mendapat pijatannya sepertinya mulai agak bangkit Suaminya sampai sekarang belum pulang” Kata Pak Marmo ketika aku menghadapnya di ruang kerja Pak Marmo mengundangku karena nanti malam jadwalnya dia dipijat Bu Mumun.

Tetapi menurut dia Agen BandarQ Online istrinya juga ada rencana belanja ke supermarket dan menemui salah satu koleganya pedagang permata Selain mengantar Bu Mumun ke rumahnya aku diminta bantuan menyopir mobil untuk mengantar istrinya. Sebagai seorang bawahan terlebih karena kebaikannya mempercaya kan sebuah proyek berdana besar kepadaku kusampaikan kesediaanku Namun sebelum aku keluar dar ruangannya ia kembali mencegah dan berbisik. “Eh Ton kira-kira bisa nggak tukang pijat itu memberi layanan lebih Kamu bisa bantu atur” Aku paham kemana arah pembicaraan atasanku itu Maka seperti yang kusampaikan kepada dua temanku yang menjadi langganan pijat Bu Mumun.

kukatakan bahwa selama ini yang kutahu ia hanya berprofesi sebagai pemijat dan soal yang lain-lain belum tahu Hanya kepada Pak Marmo kukatakan akan mencoba melakukan pendekatan ke Bu Mumun Setelah keluar dari ruang kerja atasanku. Aku menemui Bu Mumun Sambil berpura-pura cemburu kuceritakan soal ketertarikan atasanku kepadanya Tetapi juga kuceritakan tentang kebaikan Pak Marmo termasuk kepercayaannya. Memberi kan proyek besar di bawah penangananku Bu Mumun cerita setiap dipijat Pak Marmo memang berusaha merayunya Juga berusaha menggerayang ke balik pakaian seperti temanku yang lain.

“Tetapi kelihatannya punya Pak Marmo sudah sulit bangkit kok” Ujar Bu Mumun “Oh jadi cerita Pak Marmo soal kemampuan seksnya yg sudah berkurang itu bener” Kataku pura-pura kaget “Jadi enak nya sikapnya gimana Pak Anto. Dia kan atasan bapak dan juga baik sama bapak” Ujarnya lagi Akhir nya dengan seolah-olah sebagai sesuatu yang sangat sulit untuk kuputuskan, kukatakan padanya bahwa karena kondisi kemampuan seks atasanku tidak normal. Maka sebaiknya Bu Mumun mem bantunya Saat memijat sebaiknya tidak memakai celana dalam rangkap tiga dan juga tidak memakai celana panjang di balik daster yang dipakai.

“Maksud saya agar Pak Marmo terangsang karena dia suka sama ibu Memang resikonya Pak Marmo jadi leluasa menjahili ibu sih Tetapi niatnya kan untuk membantu menyembuhkan dia Gimana menurut ibu” Kalau itu yg terbaik menurut Pak Anto. Saya sih nurut saja Tetapi Pak Anto jangan cemburu ya” Bu Mumun langsung kupeluk Kukatakan padanya bahwa sebenarnya aku sangat cemburu dan tidak suka tubuh Bu Mumun diraba dan dipegang-pegang orang lain. Tetapi demi menolong atasanku itu dan demi membalas kebaikannya aku akan berusaha untuk tidak cemburu “Asal yang ini jangan diberikan semua ke Pak Marmo ya bu Saya suka banget dengan yang ini.”

Ujarku sambil meraba memek Bu Mumun setelah menyingkap dasternya Tadinya aku berniat melepaskan hasratku untuk menyetubuhi tubuh montok tetanggaku itu Tetapi setelah saling memagut dan hendak saling melepaskan baju. Kudengar anak-anak Bu Mumun pulang dari sekolah Hingga kuurungkan niatku dan langsung kebur menyelinap lewat pintu belakang Seperti yang kujanjikan sekitar pukul 17.00 kujemput Bu Mumun dan kuantar ke rumah Pak Marmo. Bu Mumun memakai seragam baju terusan warna putih seperti yang biasa dipakai suster rumah sakit Itu memang baju seragamnya saat memijat Tetapi dari bentuk cetakan.

Celana dalam yang membayang di pantatnya yang besar kuyakin ia tidak pakai celana panjang dan celana dalam rangkap seperti biasanya Rupanya ia benar-benar memenuhi janjinya untuk melayani Pak Marmo dengan lebih baik seperti yang kusarankan. Kulihat Pak Marmo sedang menyiram bunga di halaman rumahnya saat aku datang “Eh To silahkan masuk Tuh istriku udah uring-uringan karena sudah dandan dan siap berangkat.” Ujarnya mempersilahkan Benar Bu Marmo sudah berdandan rapi dan siap pergi Bahkan ia langsung menyerahkan kunci kontak mobil kepadaku “Wah ibu takut Nak Anto telat datang Soalnya selain belanja ibu kan harus ke rumah Bu Ramli.

Jadi takut kemalaman” Kata Bu Marmo menyapa Bu Mumun ramah dan mempersilahkan masuk ke ruang tamu rumahnya Ia meminta Bu Mumun menunggu karena suaminya belum mandi Bahkan kepada Bu Mumun juga berpesan. Untuk istirahat di kamar tamu rumahnya kala selesai memijat nanti ia belum pulang “Santai saja Mbak Mumun nggak usah sungkan-sungkan Kalau mungkin nanti saya juga ikut dipijat.” Ujar Bu Marmo yang langsung mengahmpiriku yang sudah siap dengan mobil Kijang keluaran terbaru milik keluarga itu Usia Bu Marmo mungkin sebaya dengan Bu Mumun Atau boleh jadi lebih tua satu atau dua tahun.

Namun dengan pakaian stelan jas tanpa kancing yang dipadu dengan kaos warna krem di bagian dalam serta celana panjang ketat warna hitam senada wanita itu tampak berwibawa Bau harum yang lembut dari wangi farfumnya membaui. Hidungku saat ia masuk ke dalam mobil Ia menyebut nama sebuah suoermarket ternama hingga aku langsung menjalankan mobil perlahan Untung aku yang biasanya hanya memakai T shirt. Tadi memutuskan memakai baju lengan panjang meski untuk celana tetap memilih jins Hingga tidak terlalu canggung mengantar istri atasanku.

Ukuran Berita Update dan bentuk tubuh Bu Marmo nyaris sama dengan Bu Mumun tinggi besar Kakinya panjang dan kekar Hanya perutnya relatif lebih rata mungkin karena rajin senam dan olah raga hingga tubuhnya tampak lebih liat. Awalnya pembicaraan lebih bersifat formal Tentang bagaimana sikap ke pemimpinan suaminya di kantor dan bagaimana penilaianku sebagai bawahan Namun lama kelamaan perbincangan menjadi lebih cair. Setelah topiknya men yangkut keluarga “Sebentar lagi cucu saya dua lho Nak Anto Sebab Menik kemarin telepon katanya sudah hamil” Kata ibu beranak tiga itu “Kalau ngomongnya sama orang yang tidak tahu keluarga ibu.

Enggak akan percaya kalau ibu sudah punya cucu” Lho kok “Soalnya dari penampilan ibu orang pasti mengira usianya belum 40 tahun Soalnya ibu terlihat masih muda dan energik” Kataku memuji “Ah bisa saja Nak Anto. Pujiannya disimpan saja deh untuk istri Nak Anto Pasti istrinya cantik ya karena Nak Anto kan pandai merayu” Lewat kaca spion wanita yang sehari-hari menjadi kepala sekolah di sebuah SD itu. Kulihat tak mampu menyembunyikan perasaan bangganya atas pujian yang kuberikan Seulas senyum manis terlihat menghias wajahnya wajah yang masih menyimpan sisa-sisa kecantikan di usianya yang sudah lebih dari setengah abad.

Melihat Bu Marmo aku jadi ingat Bu Mumun Wanita itu pasti lagi sibuk memijat tubuh atasanku Atau boleh jadi sambil memijat ia jadi terangsang karena tangan Pak Marmo yang menggerayang ke paha dan selangkangan atau di memeknya. Yang kini hanya dibalut satu buah celana dalam Mem bayangkan semua itu aku kembali melirik Bu Marmo yang ada di sebelahku Perbedaan Bu Mumun dengan Bu Marmo mungkin hanya pada warna kulitnya. Kulit Bu Mumun lebih terang dan Bu Marmo agak gelap Kalau teteknya aku berani bertaruh payudara istri atasanku ini juga cukup besar ukurannyab Meski ter tutup jas hitam dan kaos krem yang dipakainya.

Tonjolan yang dibentuknya tak bisa disembunyikan Di luar itu yang pasti Bu Marmo lebih wangi dan boleh jadi tubuhnya lebih terawat Sebab ia memiliki kemampuan keuangan yg memadai untuk merawat tubuh dan membeli parfum mahal. Tetapi begitulah hidup rumput tetangga memang selalu nampak lebih hijau dibanding rumput di halaman sendiri “Sudah berapa lama ya Pak Marmo tidak menyentuh wanita berwajah manis ini. Ah aku juga mau kalau diberi kesempatan” Ujarku mem batahin sambil melirik bentuk kakinya yang panjang dan tampak indah dibalut celana hitam ketat Gara-gar terus-menerus melirik Bu Marmo mobil yang kubawa nyaris menabrak becak.

Untung Situs Dinastipoker Bu Marmo mengingatkan hingga aku bisa sigap menghindar “Makanya jangan meleng Kenapa sih sepertinya Nak Anto ngelihatin ibu terus deh” Ee ee anu eee ibu cantik banget sih jawabku sekenanya. “Hush orang sudah nenek-nenek dibilang cantik” Tanpa terasa mobil akhirnya memasuki pelataran parkir supermarket yang dituju Tadinya aku berniat menunggu di tempat parkir sementara istri atasanku itu berbelanja. Tetapi Bu Marmo memintaku menemani masuk ke supermarket Bahkan ia menggamit lenganku sambil berjalan di sisiku layaknya seorang istri pada suami Sebagai anak buah dari suaminya sebenarnya aku agak canggung.

Tetapi karena Bu Marmo terkesan sangat santai aku pun akhirnya bisa bersikap wajar Bahkan setelah berkali-kali tanpa disengaja lenganku menekan buah dada Bu Marmo yang kelewat merapat saat berjalan aku mulai nekad mengisenginya. Sambil berjalan siku lengan kiriku sengaja kutekan ke teteknya hingga kurasakan kelembutan buah dadanya Entah tidak tahu ulah isengku atau tahu tetapi pura-pura tidak tahu. Bu Marmo bukannya menghindar dari siku lenganku yang "Nakal" Sambil terus melangkah di sisiku untuk melihat-lihat barang-barang di supermarket posisi tubuhnya malah kian merapat Akibatnya tonjolan buah dadanya kurasakan ikut menekan lenganku.

Aku juga mulai bisa memperkirakan seberapa besar tetek istri atasanku itu Sebenarnya aku kurang begitu suka mengaantar istri berbelanja Sebab biasanya istriku suka berlama-lama khususnya ketika berada counter pakaian. Begitu pun Bu Marmo hampir setiap baju dan gaun wanita yang menarik hatinya selalu didekati dan beberapa diantaranya dicobanya di kamar pas Namun aku yang biasanya jenuh dan menjadi bersungut-sungut. Kali ini malah menikmatinya Sebab sambil menunggu wanita itu memilih baju-baju yang hendak dibelinya aku jadi punya banyak kesempatan untuk melihat bentuk tubuh istri atasanku itu.

Saat kuamati dari belakang wanita yang usianya sudah kepala lima tu ternyata masih lumayan seksi Dalam balutan celana ketat yang dipakainya pinggul dan pantat Bu Marmo benar-benar aduhai Apa lagi celana dalam yang dipakainya. Jadi tercetak sempurna karena ketatnya celana warna hitam yg dikenakan Aku terus melirik dan mencari kesempatan untuk menatapnya saat Bu Marmo mem bungkuk atau memilih-milih pakaian yang men jadikan posisi pantatnya menonjol. Saat hendak mencoba baju yang diminatinya di kamar pas Bu Marmo menitipkan tasnya padaku sambil meminta berada tak jauh dari lokasi kamar pas Lagi-lagi goyangan pinggul dan pantat besarnya.

Menggoda Cerita Seks Update mataku saat ia melangkah Pikiranku jadi menerawang membayangkan Bu Mumun Ada perasaan cemburu karena kuyakin Pak Marmo lagi berusaha merayu atau malah sudah berhasil menaklukkan Bu Mumun dan tengah menikmati kemontokkan tubuh wanita itu. Ah andai Bu Marmo bisa kurayu atau membutuhkan layanan seksku ujarku membathin Aku merasakan adanya peluang untuk itu ketika kudengar Bu Marmo memanggilku dari kamar pas. Dengan tergesa aku menuju ke kamar pas yang letak nya agak terpencil dan tertutup oleh display aneka pakaian di supermarket tersebut Namun di lokasi itu istri atasanku tak kunjung keluar dan menyampaikan.

Maksudnya memanggilku hingga aku nekad melongokkan kepala dengan menyibak tirai kamar pas Ternyata di kamar pas Bu Marmo dalam keadaan setengah telanjang Karena setelah mencoba baju dan celana yang hendak dibelinya. Ia belum memakai pakaiannya lagi Hanya BH dan celana dalam krem yang menutup tubuhnya Maka yang semula hanya bisa kubayangkan kini benar-benar ter pampang di hadapanku. Wanita yang usianya tidak muda lagi itu benar-benar masih menggoda hasratku Teteknya nampak agak kendur tetapi besar dan bentuknya masih bagus Pahanya mulus tanpa cela Hanya meski pun perutnya tidak membuncit seperti perut Bu Mumun.

Namun terlihat bergelombang dan ada beberapa kerutan Maklum karena faktor usia Sedangkan gunduk kan di selangkangannya benar-benar membuatku terpana besar dan membukit Bisa ku bayangkan montoknya memek Bu Marmo. Dari apa yang tampak oleh cetakan pada celana dalam yang membungkusnya Dan anehnya kendati tahu akan kehadiranku ia tak merasa jengah atau mencoba menutupi telanjangan nya. Bahkan meskipun mataku terbelalak dan terang-terangan menjilati ketelanjangannya “Ih kayak yang nggak pernah lihat perempuan telanjang saja Nak tolong ke sales untuk bajunya ganti nomor yang lebih besar sedikit Yang ini kekecilan.”

Ujarnya tetap santai Saat kembali seusai menukar baju pada sales Bu Marmo memang telah memakai kembali celana panjang warna hitamnya Tetapi di bagian atas tetap terbuka Bahkan tanpa menyuruh ku pergi. Ia segera memakai pakaian yang kusodorkan untuk dicobanya dihadapanku “Menurut Nak Anto ibu pantes nggak pakai pakaian model seperti ini” Ujarnya meminta komentarku “Ee ee bagus Seksi banget.” Hus dimintai pendapat kok seksi seksi Seksi apaan sih “Ee maksud saya dengan pakaian itu ibu terlihat makin cantik dan seksi” Kataku yang tidak berkedip menikmati kemewahan buah dadanya Entah karena pujianku atau menganggap baju itu.

Memang sesuai seleranya Bu Marmo akhir nya memutuskan membeli nya di samping beberapa stel pakain lainnya Hanya ketika aku menemani di counter pakaian dalam dan ia memilih-milih BH nomor 36B sambil berbisik. Kuingatkan bahwa nomor itu terlalu ke kecilan dipakai olehnya “Ih sok tahu” ujar nya lirih “Kan tadi sudah dikasih lihat sama ibu” Bu Marmo mencubit pinggangku Tetapi tidak sakit karena cubitan mesra dan gemas. Kalau bukan ditempat keramaian rasanya aku sudah cukup punya keberanian untuk memeluk atau mencium istri atasanku itu Karenanya setelah membayar semua yang dibelinya saat keluar dari supermarket.

Lengannya kugamit untuk meyakinkannya bahwa aku pun tertarik padanya Seperti tujuan nya semula setelah dari supermarket Bu Marmo berniat ke rumah temannya untuk urusan pembelian perhiasan Tetapi menurutnya ia agak lapar dan ingin menu ikan bakar. Maka seperti yang dimintanya mobil pun meluncur ke kawasan pantai di mana terdapat rumah makan yang berbentuk saung-saung terpisah dan tersebar dan khusus menjual aneka menu seafood. Setelah memesan beberapa menu dan minuman kami menuju ke salah satu saung paling terpencil dan tertutup rimbun pepohonan Tadinya Bu Marmo memprotes karena menurutnya tempatnya terlalu gelap dan terpencil.

Tetapi saat BandarQQ tanganku melingkar kepinggangnya dan kukatankan bahwa lebih gelap lebih asyik protes nya yang boleh jadi cuma pura-pura segera berhenti dan hanya sebuah cubitan darinya sebagai jawabannya. Dari pinggangnya tangaku meliar turun merayap di pantatnya Dari luar celana ketat yang dipakainya pantat besarnya kuraba Bokongnya yang lebar masih lumayan padat hanya agak sedikit turun. Dengan gemas kuusap-usap dan kuremas pantat Bu Marmo Lagi-lagi ia tidak menolak dan bahkan kian merapatkan tubuhnya Maka setelah di dalam saung ia langsung kupeluk dan kulumat bibirnya Sejenak ia tidak bereaksi.

Hanya diam membiarkan lidahku bermain di rongga mulutnya Namun setelah tanganku merayap di selangkangannya dan menelusup masuk ke dalamnya melalui risleting celana nya yg telah kuturun kan pagutanku di mulutnya mulai mendapatkan perlawanan. Bibir dan lidah Bu Marmo ikut aktif melumat dan memainkan lidahnya Memek istri atasanku itu tak cuma tebal tapi juga lebar dan mem busung Itu kurasakan saat telapak tanganku. Mengusap dari luar celana dalam yang dipakainya Tetapi nampak nya tak berambut Permukannya terasa agak kasar karena munculnya rambut-rambut yang baru tumbuh Sepertinya ia baru mencukur bulu-bulu jembutnya itu.

Namun saat aku hendak lebih memelorotkan celana panjangnya agar leluasa meraba dan mengusap memek nya Bu Marmo mencegah “Jangan Nak Anto nanti ada orang Kan pelayan belum ke sini buat nganterin pesanan makanan kita” Sergahya. “Ii ii iya Bu” Benar juga ujarku membathin Aku ter paksa menahan diri untuk tidak meneruskan niatku memelorot kan celana panjang yang dipakai Bu Marmo Hanya usapan dan rabaanku. Di busungan memeknya tak kuhentikan Bahkan sesekali aku meremas nya dengan gemas karena ke inginan untuk memasukkan jariku ke lubang nikmatnya tak kesampaian Diobok-obok di bagian tubuhnya yang paling peka.

Wanita istri atasanku itu mencegah “Takut nanti ada yang ke sini Nak Anto” Ujarnya Meski aku telah membujuknya bahwa tak mungkin ada pelayan yang datang kecuali tombol bel yang ada ditekan untuk memanggil. Bu Marmo tetap menolak Menurutnya ia tetap merasa was-was karena berada diruang terbuka “Kalau celana dalam ibu saja yang dibuka nggak apa-apa” Katanya akhirnya Agak kecewa sebenarnya karena aku ingin melihat tubuh istri atasanku. Dalam keadaa bugil Tetapi mem buka celana berarti memberiku kesempatan melihat memeknya Bagian yang paling ingin kulihat pada tubuh Bu Marmo karena saat di kamar pas supermarket.

Bagian membusung di selangkangannya itu masih tertutup celana dalam Tanpa membuang ke sempatan segera kubaringkan Bu Marmo di lantai saung yang beralaskan tikar itu Kubuka kancing celana hitam yang dipakai dan kutarik risletingnya. Kini kembali kulihat gundukan memeknya yg masih dibungkus celana dalam krem Aku menyempatkan membelai memek istri atasanku itu dari luar celana dalamnya sebelum menarik dan memelorotkan celana panjangnya. Benar-benar tebal besar dan masih cukup liat Aku makin terpana setelah memelorotkan celana dalamnya dan membuat tubuh bagian bawah Bu Marmo benar-benar bugil Memeknya benar-benar nyempluk.

Lembaran dua puluh ribu rupiah sebagai tip kepada petugas yang membereskan serta membungkuskan makanan yang memang tidak kami makan Dari spion wajah Bu Marmo kulihat sangat cerah Pasti karena kenikmatan yang baru direguknya. Serta nafsuny yang lama tertahan telah tersalurkan “Apa lihat-lihat Wanita sudah tua kok masih diajak ngentot” Kata Bu Marmo yang memergoki ulah mencuri-curi pandang ke arahnya lewat spion. Tetapi perkataanny itu bukan karena marah “Usia boleh saja sudah kepala lima Tetapi wajah ibu masih cantik dan tubuh ibu masih sangat merangsang Mau deh tiap malam dikelonin ibu” Ujarku menggoda.

“Bener tuh” Sungguh Bu Saya bisa ketagihan deh oleh empotan memek bu yang dahsyat tadi “Ibu juga suka sama batang Nak Anto Besar dan panjang Kalau mau kapan-kapan kita bisa mengulang Kalau ada kesempatan nanti saya SMS” Ujar Bu Marmo. Aku sangat senang karena sudah mendapat peluang untuk terus bisa menyetubuhinya Tangan Bu Marmo kuraih dan kugenggam Bahkan sempat meremas susunya sambil mengendalikan kemudi. Hanya Bu Marmo mengingatkan bahwa ulahku bisa menyebabka kecelakaan hingga aku kembali berkosentrasi pada setir mobil yang kukendarai Ah memek wanita tua ternyata masih sangat nikmat.

Sampai di rumah Pak Marmo sudah tidur di kamarnya Sedang Bu Mumun terlihat ber bincang dengan Yu Sarti pembantu di rumah itu Setelah berbincang sebentar aku dan Bu Mumun pamit pulang Hanya sebelumnya Bu Marmo memberikan bungkusan lauk. Yang belum sempat kami makan sewaktu di rumah makan “Buat oleh-olah anak di rumah Bu” Kata Bu Marmo Di jalan saat mem bonceng sepeda motor dan kutanya tentang ulah Pak Marmo. Bu Mumun cerita bahwa atasanku itu benar-benar genit Selama dipijat kata Bu Mumun ia terus merayu dan berusaha menggerayangi “Tapi tidak saya ladeni lho Pak Anto” Ujar Bu Mumun meyakinkanku.

“Pasti Pak Marmo maksa untuk bisa megang memek ibu kan Soalnya dia kemarin bilang pengin banget lihat punya ibu” Iya sih tapi hanya pegang Dan karena terus maksa akhirnya ibu kocok” Ungkap Bu Mumun jujur. Aku tertawa dalam hati Sementara suaminya hanya bisa meraba memek wanita lain dan dipuaskan dengan dikocok istrinya malah sampai orgasme dua kali disogok penis laki-laki lain Bahkan istrinya berjanji untuk mengontak. Agar bisa mengulang kenikmatan yang telah kami lakukan Sampai di rumah anak-anak Bu Mumun sudah tidur Dan mungkin karena terangsang gara-gara memeknya digerayangi Pak Marmo.

Bu Mumun memaksaku untuk singgah di rumahnya Untuk menolak rasanya kurang enak Karena biasanya aku yang sering memintanya untuk melayaniku Rupanya nafsu Bu Mumun sudah benar-benar tinggi Di kamarnya. Saat ia mulai mengulum batang kontolku dan tanganku menggerayang ke selangkangannya memeknya sudah basah Bahkan saat tangaku mulai mencolok-colok lubang nikmatnya Bu Mumun kelaba kan Memintaku untuk segera menuntaskan hasratnya. Tetapi aku berusaha bertahan “Punya saya belum terlalu keras Bu Nanti kurang enak Kalau ibu menjilatnya di sini pesti cepat kerasnya” Kataku sambil mengangkat dan memperlihatkan lubang anusku” Kataku.

Sebenarnya kontolku kurang keras karena sebelumnya telah dipakai melayani Bu Marmo dirumah makan Namun keinginan untuk dijilati di bagian anus mendapat tanggapan serius Bu Mumun Ia langsung berjongkok di tepi ranjang dan berada selangkanganku. Dan tanpa ragu atau merasa jijik langsung menjulurkan lidahnya untuk menyapu biji pelirku dan diteruskan dengan menjilat-jilat lubang duburku. Rasanya geli-geli nikmat dan membuat tubuhku merinding Akibatnya aku dibuat kelojotan Dibuai kenikmatan yang diberikan Bu Mumun Terlebih ketika ia mulai mencucuk-cucukkan lidahnya ke lubang duburku “Aaakkhhhhh aakkhh enak banget oookkh enak banget.

Saya suka suka banget ngewe sama ibu Oookkkh nikmat” Dirangsang sebegitu rupa kontolku makin mengeras Tetapi Bu Mumun terus saja menjilati dan mencerucupi anusku. Ia melakukannya sambil meremasi dan mengocok-ngocok kontolku yang makin terpacak. Takut keburu muncar sebelum dipakai menyogok lubang memeknya aku meminta Bu Mumun menghentikan aksinya. Tubuh montoknya langsung kutarik dan kutelentangkan di ranjang Dalam posisi mengangkang aku langsung menungganginya. Bleesss kontolku langsung membelesak di lubang nikmatnya yang basah Ia agak tersentak Mungkin karena aku menggenjotnya secara tiba-tiba. Namun ia tidak mengeluh dan malah mendesah.

1 komentar: