Home Top Ad

CERITA SEKS UPDATE

Melakukan Hubungan Badan Dengan Pembantu Di Kamar Mandi

Share:

Saat itu aku sedang diminta menjaga rumah adik karena keluarganya akan pergi hingga sore dan Tinah tinggal dirumah. Karena kondisi perutnya yang kurang baik Menjelang keberangkatan keluarga adik aku sudah datang di sana.

“Mas Tinah di rumah perutnya agak kurang beres Mis yang tak bawa“ adik ku memberi tahu “O ya“ jawabku Tak berapa lama mereka telah berangkat Aku bergegas memasukkan sepeda motor ke dalam rumah. Tinah lalu men gunci pagar Aku masuk rumah lalu cepat – cepat duduk di depan komputer browsing. Karena suami adikku memasang internet untuk mendukung pekerjaannya Mengecek email cari info ini itu dan tentunya get into DS he3x 10menit kemudian.

Tinah menyajikan segelas es teh untukku “Makasih ya Tin“ ucapku “Iya Pak silakan diminum“ kata Tinah Pembantu – pembantu adikku memang biasa kan memanggil “Pak.“ Pada saudara – saudara majikannya padahal ter dengar sedikit asing di telinga Tinah lalu kembali ke dapur aku lalu me minum es tehnya. “Hah segernya“ cuaca sedikit panas walau agak mendung Tinah kembali memasuki ruang keluarga merapikan mainan – mainan anak adikku.

Posisi meja komputer dan mainan yang bertebaran di lantai selisih dua kotak Semula aku belum ngeh akan hal itu Semula mataku menatap layar komputer di situs DS. Saat Tinah mulai memasukkan kembali mainan – mainan ke keranjang baru aku menyadarinya Sesekali aku meliriknya “Sedikit putih ternyata anak ini. Bodynya biasa aja sih langsing dan kayak nya masih padat Wah ini gara – gara masuk situs DS jadi mikir macem – macem hi3x“ pikiranku berkata – kata.

Karena jarak kami yang lumayan dekat maka ketika Tinah bersimpuh di lantai merapikan mainan di keranjang otomatis kaosnya yang sedikit longgar memperlihatkan. Sebentuk keindahan yang ter bungkus penutup warna biru Tinah jelas tidak tahu kenakalan mataku yang sedang menatap sebagian keindahan tubuhnya. “Andaikan aku uhh ngayal nih“ Tak terasa penisku mulai membesar “Ke kamar mandi mbetulin posisi penis nih sambil kencing.“

Komputer kutinggal dengan layar bergambar Maria Ozawa sedang di setubuhi di kamar mandi Aku lalu masuk kamar mandi membuka jins dan cd lalu mengeluarkan penis. Agak susah juga kencing dengan penis yang sedikit tegang “Lah pintu lupa tak tutup“ aku terkejut “Terlanjur gak ada orang lain kok.“ Aku mendinginkan diri Aku keluar dari kamar mandi dan kembali duduk di depan komputer melanjutkan ngubek – ubek DS “Cari camilan di meja makan ah jadi lapar.“

Aku mencari apa yang bisa dimakan untuk menemani kesibukan nge – net “Ada roti sama biskuit nih asyik“ Roti kusemir mentega dan selai kacang dan diatasnya kulapis dengan selai blueberry. “Hmm enaknya Nanti bikin lagi ah masih banyak rotinya“ Rumah adikku tipe agak kecil jadi jarak antar ruangan agak dekat. Letak meja makan dengan kamar pembantu hanya 3meter – an Kulihat dengan Selesai menyelesaikan semiran roti aku kembali ke ruang keluarga yang melewati kamar pembantu.

Dan kamar mandi mereka 2detik aku dan Tinah bertatapan mata tidak ada sesuatu biasa saja Ku makan roti sambil n – DS lagi Terdengar gemercik air di belakang. Mungkin Tinah sedang mencuci perabotan dapur atau sedang mandi “Belum ambil air putih nih“ tak ada maksud apa – apa dengan suara air tersebut. Hanya kebetulan aku belum minum air putih walau telah ada es teh Aku keruang makan lagi dan mengambil gelas lalu menuju dispenser Mata dan pikiran hanya tertuju pada air.

Yang mengucur dari dispenser Baru setelah melewati kamar mandi pembantu ada yang special di sana ”Lah pintunya kok sedikit mbuka Tin lupa dan sedang apa di dalam. Moga gak mandi Bisa dilaporin ngintip aku” Masih tak terlihat kegiatannya setelah tangan yang sedang menggapai gayung. Dan kaki yang diguyurnya baru aku ngeh Tinah sedang mandi ”Duhh kesempatan sangat – sangat langka ini tapi kalo dia teriak dan nanti lapor adikku bisa gawat bin masalah.

Berlagak gak liat aja ahh” Aku menutup pintu kaca ruang makan dan melewati kamar mandi Tinah Tiba – tiba ”Ahh ada kecoak Hush hush Aduhh gimana nih” terdengar keributan di sana. ”He3x ternyata dia takut kecoak toh” aku tersenyum sambil pegang gelas saat melewati kamar mandi. ”Pak Pak” Tinah memanggilku ”Walah malah panggil aku Gimana nih” Tolong ambilkan semprotan serangga di gudang ya Pak cepet ya Pak atau” tidak terdengar lanjutan kalimatnya.

Sejak Agen BandarQ Online Tinah bersuara aku sudah berhenti dan diam di dekat pintu kamar mandi ”Atau Bapak yang masuk pukul kecoaknya mumpung masih ada” lanjutnya. Deg ”Ini antara khayalan yang jadi nyata dan ketakutan kalo dilaporkan” aku berpikir ”Cepet Pak kecoaknya di dekat kloset Bapak masuk aja nggak pa – pa. Nggak saya laporin ke Bapak sama Ibu” Tinah tahu keraguanku ”Jangan ah nanti kalo ada yang tau atau kamu laporin bisa rame” jawabku.

”Nggak Pak bener Aduh cepet Pak dia mau pindah lagi” Tinah kembali meyakinkanku dan meminta aku cepat masuk karena kelihatannya si kecoak mau lari lagi. ”Ya udah kalo gitu Bentar ambil sandal dulu” Sambil tetap menimbang take it or leave it Aku menaruh gelas di meja makan lalu mengambil sandal untuk membunuh kecoak nakal itu. Entah rejeki atau kesialan bagiku tentang kemunculannya ”Aku masuk ya Tin” masih ragu diriku ”Masuk aja Pak.”

Tinah tetap membujukku Kubuka pintu kamar mandi sedikit lalu kuintip letak kecoaknya belum terlihat Pintu dibuka lebih lagi oleh Tinah Kepala nya sedikit terlihat dari balik pintu. Dan tangannya menunjuk letak kecoak ”tuh Pak mau lari lagi” Aku melihatnya dan mulai masuk Tinah berdiri di balik pintu dengan menutupi. Sedikit bagian tubuhnya dengan handuk Ter lihat paha pundak dan daging susunya Serta rambut yang diikat dibelakang kepalanya walau hanya sedikit semua.

Handuknya menutupi bagian paha ke atas perut hingga bagian dada warna biru yang disangga tangan kirinya Semua hal itu dari ekor mataku karena fokusku pada sang kecoak. ”Memang mulus dan cukup putih” masih sempat aku memikirkannya Bagaimana tidak jarak kami hanya 2 – 3 langkah tidak ada orang lain lagi di rumah. ”Plak plak” kecoak pun mati dengan sukses Aku guyur dengan air agar masuk ke lubang pembuangan Tanpa memikirkan lebih lanjut.

Aku lalu melangkah ke luar kamar mandi ”Terima kasih ya Pak sudah nolongin” Oh iya” sambil kutatap dia dan Tinah tersenyum ”Bapak nggak cuci tangan sekalian di sini saja.” Tawar Tinah ”Wah ini Makin bikin dag dig dug” Emm iya deh Aku akan mencuci tangan dengan sabun yang ter nyata posisi tempat sabun ada di belakang tubuh Tinah. Aku menengok ke belakang tubuhnya Rupanya dia baru sadar lalu mengambilkan sabun ”Maaf Pak ini sabunnya.”

Tinah mengulurkan sabun dengan tersenyum Sabun yang sedikit basah berpindah dan tangan kami mau tidak mau bersentuhan ”Makasih ya” ujarku. Aku mencuci tangan dan mengembalikan sabun padanya ”Bapak nggak sekalian mandi” tanya Tinah ”Waduh tawaran apa lagi ini Tambah gawat.” Iya nanti di rumah Nggak di sini saja Pak ”Kalo di sini yaa di kamar mandi depan” Di kamar mandi ini saja Pak ”Nggaklah jangan Di depan aja Kalo di sini ya habis kamu mandi.”

”Maksud saya sekalian sekarang sama saya Hitung – hitung Bapak sudah nolongin saya” Matanya memohon Deenngg sebuah lonceng menggema di kepala. ”Ini ajakan yang membahayakan juga menyenangkan” pikirku ”Bapak nggak usah mikir Saya nggak akan bilang siapa – siapa Ya Pak disini saja.” Dia memahami kekhawatiranku ”Emm ya udah kalo kamu yang minta gitu” jawabku Entah mengapa aku merasa canggung saat akan membuka kaosku.

Padahal tidak ada orang lain dan juga sesekali ke pijat plus Aku buka jam tanganku dulu lalu aku keluar dari kamar mandi dan kuletakkan di meja makan. Posisi Tinah masih tetap di belakang pintu dengan tangan kanan menahan pintu agar tetap agak terbuka Kembali ke kamar mandi kubuka kaosku dan kusampirkan di cantolan yang menempel di tembok. ”Pintunya nggak ditutup aja Tin” tanyaku Pertanyaanku sesungguhnya tidak memerlu kan jawaban hanya basa basi.

“Nggak usah Pak kan nggak ada siapa – siapa” jawab Tinah Lalu kubuka jinsku kusampirkan pula Sesaat aku masih ragu melepas kain terakhir penutup tubuhk cd – ku. “Bapak nggak nglepas celana dalem” tanyanya “Heh ya iya” kujawab dengan nyengir Penisku sebisa mungkin kutahan tidak men gembang. Tapi hanya bisa kutahan mengembang ¼ – nya Sengaja kutatap matanya saat melepas cd – ku Mata Tinah sedikit membesar Kusampirkan juga cd – ku.

Lalu Situs Dinastipoker dengan tenang Tinah menyampirkan handuk biru yang sedari tadi menutup sebagian tubuhnya “Duh pantatnya masih ok Pinggangnya tidak berlemak Sabar ya nak kita liat situasi dulu.” Kataku pada sang penis sambil kuelus Tinah lalu membalikkan badan Cegluk suara ludah yang kutelan. “Uhh susu yang masih bagus juga Pentilnya nggak terlalu besar areolanya juga warnanya pas nggak item banget Perutnya sedikit rata dan hmm rambut bawahnya hanya sedikit.”

Mau tidak mau penisku makin mengembang dan itu jelas dilihat Tinah Kembali sebisa mungkin kutahan perkembangannya Tinah lalu menggosok gigi dahulu. Karena aku tidak membawa sikat gigi hanya berkumur dengan obat kumur “Bapak saya mandiin dulu ya” kata Tinah “Terserah kamu” jawabku sambil tersenyum. Tinah lalu mengambil segayung air diguyurkan ke badan dari leher dan pundak Mengambil lagi segayung diguyurkan ke perut dan punggung ditambah senyum manisnya.

Ia lalu meraih sabun digosokkan ke leher pundak dada dan tangan kanan ku Dibasahinya sabun dengan diguyur air lalu digosokkan ke tangan kiri perut penis bola –bolaku. “Uhh gimana bisa nahan penis nggak ngembang” Bagaimana tidak saat menggosok penis dan bola – bolaku sengaja digosok dan di urutnya. Ditatapnya senjata kebanggaanku lalu menatapku dan ter senyum Aku hanya bisa membalasnya dengan senyum juga Diambilnya lagi segayung air.

Sabun dibasahi dan sisanya diguyurkan ke paha dan kaki lalu digosoknya Sabun kemudian diletakkan di pinggir bak mandi kemudian mengambil segayung air dan diguyurkan ke badan depanku. Ambil segayung lagi dan diguyurkan lagi tak lupa senjataku dibersihkan dari sisa –sisa sabun Sedikit di remas oleh Tinah. Kutahan keinginanku untuk membalas perlakuannya, “biar Tinah yang pegang kendali” Balik badan Pak perintahnya Air diguyur kan ke punggung dan bagian bawah badanku.

Digosoknya punggung pantat lalu paha dan kaki sisi belakang Bonusnya kembali menggosok penis dan bola – bolaku dan meremasnya “Duh ni anak Bikin senewen sengaja membuat panas aku.“ Kembali air mengguyur tubuh belakangku sebanyak 3x. Dibalikkan badanku lalu mengguyur senjataku digosok – gosoknya hingga sedikit memerah. Jantungku makin berdebar “Sudah selesai Pak“ kata Tinah “Makasih ya Tin“ Emm kamu mau tak mandiin juga.

“kepalang basah kutawarkan permintaan seperti dia tadi“ Nngg nggak usah Pak ngrepoti Bapak “Ya nggaklah jadi imbang kan“ Langsung kuambil segayung air lalu kuguyur ke tubuh depannya. Ia hanya menatapku Ku ambil lagi segayung Lalu sabun yang tadi tergeletak di pinggir bak mandi kuambil dan aku basahi. Kugosok leher pundak dan kedua tangannya Ku basahi sabun lagi dan kugosokkan ke dada kedua susu dan pentilnya serta perut.

Kutatap matanya saat kugosok kedua gunungnya yang kumainkan sedikit pentil –pentilnya Tinah juga menatapku Matanya mulai sedikit sayu 1menit – an kumainkan pentil –pentilnya. Lalu sedikit kuremas susu kirinya Bibir nya sedikit membuat huruf o kecil dan “ohh hhmm“ Kubasahi lagi sabun dan kugosokkan ke pinggang paha dan kedua kakinya. Vagina luar hanya kusentuh sedikit dengan sabun takut perih dan iritasi nanti Itupun sudah cukup membuat matanya makin meredup.

Air segayung lalu Berita Update kuguyurkan ke tubuhnya 2 – 3x Kugosok dan kuremas sedikit keras dua gunung nya Sedikit berguncang Dua tangan Tinah me megang pinggir bak mandi mulai erat. Kumainkan lagi pentil – pentilnya Aku merundukkan badan dan kukecup pucuk– pucuk bunganya bergantian Tak perlu lagi ijin darinya. Tangan kiriku mengusap – usap lembut luar vaginanya “Ouuh Paakk“ Tinah mulai mendesah Kukecup bibirnya lembut “nanti dilanjut lagi.“

Matanya seakan bernada protes tapi Tinah diam saja Kubalikkan tubuhnya lalu kuguyur punggungnya sekarang Sabun kugosokkan ke punggung pinggang pantat. Sabun kubasahi lagi lalu kugosokkan ke paha dan kaki bagian belakang Aku menyusuri tubuh depannya lagi dari pinggang belakangnya Tinah sedikit menggeliat geli. Kutangkupkan dua tanganku di dua susunya Aku senang bermain – main di susu yang bagus atau masih ok Seluruh belakang lehernya aku cium dan kecup.

Begitu juga dua kupingnya dan kubisikkan ”kamu diam saja ya cup” Geli Pak Tinah mendesah lagi Dua pucuk bunganya makin mengencang dan keras Aku menyentil – nyentil. Kuputar – putar seperti mencari gelombang radio Dua tangan Tinah mencengkeram paha depanku ”Aahh hmmppff” erang nya. Tangan kananku mengambil segayung air kuguyur ke tubuh depannya Kali ini kuusap – usap vagina luarnya dengan tangan kanan sedang yang kiri tetap di susu kanan Tinah.

Pahaku makin dicengkeramnya Kepalanya menggeleng ke kiri dan kanan seiring kecupan dan ciumanku di belakang leher dan daun – daun telinga nya Sesekali aku menyentuh bibir dalamnya. Terasa telah menghangat dan sedikit basah ”Ppaakkk oohhh” Tubuhnya mulai menggeliat – geliat Jari tengah kanan kumasukkan sedikit. Dan kusentuhkan pada dinding atas vaginanya sedang jempol kananku kutekan – tekankan dilubang kencingnya ”Aauugghhh Ppaakkk eemmmppfff."

Kuku – kuku jemari Tinah terasa menggores dua paha depanku ”Kenapa Tinah hmm kamu sendiri yang memulai kan” bisikku Tangan kiriku meraih kepalanya dan kupalingkan kekanan. Dan kutahan lalu kucium dengan nada 2 kecup 1 masukkan lidah Tinah terkejut matanya sedikit membesar tapi kemudian ia menikmatinya. Ganti tangan kananku melakukan hal yang sama Tinah hanya bisa mengeluarkan suara yang tertahan.”

Vagina dalamnya Cerita Seks Update makin hangat dan basah Secara tiba – tiba kuhentikan lalu kubalikkan badannya menghadapku Kemudian aku sandarkan tubuh nya di bak mandi. Aku kemudian berjongkok dan mulai mengecupi vagina nya ”Jjanggann Ppakk jorok” dengan dua tangannya menahan laju kepala ku Kutatap matanya dan ”sssttt.” Jari telunjuk kanan kuletakkan di bibirnya Dua tangannya kusandingkan di samping kiri dan kanan tubuhnya Ku kecup kecil sekali dua kali.

Kemudian lidahku mulai menjulur di pintu kenikmatan kami Mataku kuarahkan menatapnya Tinah agak malu rupanya tetapi ada sedikit senyum di sana. Lidahku makin intens menyerang vagina luar dan dalam nya ”Ssuuddaahh Pppaakk aaaddduuuhh oohhhh” disertai geliat tubuh yang makin men jadi. Karena tak tahan dengan seranganku dua tangannya meremas dan sedikit menarik rambut dan kepalalu Cairan lavanya makin keluar Dua tanganku mendekap erat buah pantatnya.

Jari tengah kiriku sesekali kumasukkan ke vagina dari belakang lalu kesentuhkan dan kutekan sedikit ke anusnya Aammppuuunnn Pppaakkk oouuuggghh eeemmmpppfffs. ssuudddaahhh ooohhhh matanya agak mem beliak ke atas dan kepala serta rambutku diremasnya kuat Lava kepuasan dirinya mengalir deras. Rasanya gurih sedikit manis Kudekap erat Tinah dengan kepalaku di vaginanya dan pantatnya kuremas – remas Kepalaku tetap diusap –usap oleh Tinah.

Ia menarik kepalaku dan menciumnya ganas Lambat laun Tinah dapat belajar dariku Tangan kanan nya meremas dan menarik – narik penisku ”Panjang ya Pak.” Tanya Tinah ”Biasa kok Tin pingin ya” godaku ”Aahh Bapak” jawabnya dengan memainkan bola – bolaku Tinah merundukkan tubuhnya. Lalu tangan kirinya memegang penis dan menciumnya Mungkin ia belum pernah meng – oral suaminya dulu sebab penisku hanya dicium – cium dan diremas – remas.

”Kamu mau ngemut burungku Tin kayak ngemut permen lolly Tapi kalo belum pernah ya nggak usah nggak pa – pa” Tinah menatapku dan kubelai rambutnya. Dengan wajah ragu didekatkannya penisku di bibirnya Tinah mulai membuka mulut sedikit demi sedikit penisku memasuki mulutnya Tinah menatapku lagi. Meminta penjelasan langkah selanjutnya ”Sekarang kamu maju mundurkan dengan dipegang tanganmu Yaa gitu oohh hhmm” Rupanya muridku cepat mengerti penjelasan gurunya.

Rambut dan kepalanya kubelai dan kuremas – remas ”Lalu lidahmu kamu puter – puter di kepala penis atau di lubang kencing yang bergaris panjang ituuu yyyahhhh. Sssuuudddaahh pppiiinnntteeerrr kkkaaammuu Tttiinn” Kuangkat kepalanya dari penisku dan kami berciuman dengan panas Saling meremas susu pantat dan kelamin masing – masing. Lalu kubalikkan lagi tubuhnya menghadap bak mandi Dua tangannya kuletakkan di pinggir bak mandi. Kembali aku bermain – main di gunung Tinah.

Penisku yang telah panas dan BandarQQ mengacung sekali kudekatkan ke vaginanya Kukecup – kecup pundak dan leher belakangnya Ikat rambutnya aku lepas sehingga dirinya terlihat makin seksi. Kala menggeliat – geliat dan rambut nya tergerai ke sana kemari Aku geser – geserkan penis di pintu surgawi nya sengaja aku mempermainkan rangsangan pada Tinah. ”Oohh Ppaakk mmaassuukkkiinn Pppaakkk” pintanya ”Kamu mau burungku kumasuk kin hmm” Iyyyaa Pppaakkk aaayyyoo Pppaakk.

Rintihnya makin kencang Kumasukkan penis pelan – pelan ”Eemmppff” erangnya Lalu kuhentakkan pelan hingga penisku terasa menyentuh dinding belakang. ”Ooouuggghh Pppaakkkk mentok Pppaakk” Aku menggerakkan tubuh pelan – pelan kunikmati jepitan dinding – dindingnya yang masih kuat. Dua tanganku tak henti bermain di dadanya Kumainkan irama di vaginanya dengan hitungan 1 – 2 pelan 3 kuhentakkan dalam – dalam.

Lalu tangan kananku meraih kepalanya seperti tadi dan kucium panas bibirnya Dinding vagina Tinah makin hangat dan banjir sepertinya Dua tangannya mencengkeram erat pinggir bak mandi. Sekarang tanpa hitungan kumasuk keluarkan penis cepat dan kuat ”Oohh ooh hhmmppfff” erang Tinah berulang. Sedang aku sedikit menggeram dan ”oouugghhh hhmmppff mpekmu enaknya Tttiinn” Bbuurrruunnggg Bbbaapppakk jjjuugggaaa.”

Jarak pinggangku dan pantat Tinah makin rapat Tangan kanan kuusap – usapkan di vaginanya Dalam kamar mandi hanya ada suara tetes air satu – satu serta desah. Bunyi beradunya paha dan pantat dan erangan kami ”Pppaaakkk sssaaayyyaa mmaaauu ooohhh” Tttuunnggguu Tttiiinnn aaakkkuuu jjjuuggggaa. Di dalam apa di llluuaarrr tanyaku ”Dddaa<br> lllammm aajjjaaa Pppaakkkk oobbaattnyaa mmassihh aaddaa” jawab Tinah Mendengar itu serangan makin kufokuskan.

Segala yang ada di tubuhnya aku remas Dua tangan Tinah tak tahan di pinggir bak mandi dan mencengkeram paha serta pantatku Bibirku dicari nya lalu ”hhhmmmpppfffttt.” Pantatku diremas kuat – kuat Bibirnya di lepas dariku dan ”ooouuggghhh” desah Tinah panjang Lava yang hangat terasa mengaliri penisku yang masih bekerja. Kepalanya tertunduk meng hadap air di bak mandi Kudekap erat tubuh depannya Kukecup dan kugigit leher belakangnya.

Lalu tangan kiriku meraih kepalanya dan kucium dalam – dalam Dengan satu hentakan dalam ku muntahkan magma berkali – kali ”Ooouugghhh Tttiinnaahhh hhhmmm.” Kepalaku tertunduk di pundaknya dengan tangan kiri di susu sedang yang kanan di vaginanya Lama kami berposisi seperti itu ”Makasih ya Tin. kamu baik sekali Enak banget tubuhmu” kataku dengan membalikkan badannya dan kucium mesra bibirnya Penis ku masukkan lagi.

Masih ingin berlama – lama di hangatnya vagina Tinah ”Saya yang terima kasih Pak Sudah lama saya pingin tapi sama orang nggak kenal kan nggak mungkin Pak. Burung Bapak pas di mpek saya” Tinah menjawab dan mencium bibirku pula ”Mpekmu masih kuat nyengkeramnya dan panas” Kubelai – belai kepalanya. ”kok bisa kamu pingin ngajak main sama aku Malah aku yang takut kamu laporin” Sambil mengusap – usap punggungku ”Tadi waktu saya bersihin mainan adik.

Saya liat gambar di komputer Terus waktu Bapak kencing tadi kan lupa nutup pintu keliatan burung Bapak yang agak gede pas keluar dari celana” Oo gitu nakal ya kamu. Bener kamu masih nyimpen obatnya sambil kucubit pipinya ”Masih kok Pak sisa yang dulu” jawab Tinah Makin lama terasa penisku yang mengecil. Kucium dalam – dalam lagi bibirnya ”sekarang mandi yang beneran” Heeh iya Pak Tinah menjawab sambil tersenyum manis Ia lalu memelukku erat.

Aku membalasnya dengan memeluk erat dan mengusap – usap punggung serta kepalanya.

Tidak ada komentar